Temperaturpada air kolam juga berpengaruh terhadap sistem kontrol dan monitoring kadar pH air dan suhu air pada kolam budidaya ikan, yang dapat dikontrol secara otomatis dan dimonitoring dari jauh. Sehingga pemilik kolam ikan bisa Pada input pH terdapat 5 fungsi yaitu sangat asam,asam, normal, basa dan sangat basa ditunjukkan ppada
Tingkatkeracunan klorin dan kloramin akan meningkat pada pH rendah dan temperatur tinggi, karena pada pH rendah kadar asam hipoklorit akan meningkat. Efek racun dari bahan tersebut dapat diperkecil bila residu klorin dalam air dijaga tidak lebih dari 0.003 ppm Klorin pada konsentrasi 0.2 - 0.3 ppm dapat membunuh ikan dengan cepat
PerancanganSistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan August 2018 Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan 7(1):13-23
Fungsitemperatur dalam budidaya ikan - 5482835 AdD6ikytrghiNayahno AdD6ikytrghiNayahno 18.03.2016 Wirausaha Sekolah Menengah Atas terjawab Fungsi temperatur dalam budidaya ikan 2 Lihat jawaban Iklan Iklan defaz defaz Untuk menstabilkan suhu air dalam budidaya ikan #maaf kalo salah. Iklan
Dihatchery, temp. air yang terlalu tinggi atau terlalu rendah menyebabkan stress, menyebabkan ikan lebih rentan terhadap serangan penyakit. Temperatur memainkan peranan penting didalam proses-proses penyakit infeksius. Sebag. besar senyawa kimia lebih mudah larut dengan meningkatnya temperatur, sebaliknya O2 dan CO2 menjadi kurang larut. 2.
harga tiket kapal laut balikpapan surabaya 2023. Pengenalan Fungsi Temperatur dalam Budidaya Ikan Apa Itu Temperatur Air dan Kenapa Penting? Fungsi Temperatur dalam Budidaya Ikan 1. Pengaruh pada Penetrasi Oksigen 2. Memengaruhi Produksi Lendir 3. Memengaruhi Metabolisme Tubuh 4. Menentukan Jenis Pakan yang Cocok Membuat Suhu Air Kolam Ideal untuk IkanPengenalan Fungsi Temperatur dalam Budidaya IkanJika kamu adalah pelaku bisnis budidaya ikan, menjaga kualitas air dalam kolam adalah salah satu hal yang krusial dalam membentuk suksesnya usahamu. Quality water quality menjadikan ikan kamu tumbuh sehat dan besar. Salah satu unsur penting dalam menjaga kualitas air kolam ialah temperatur air. Jangan dianggap remeh, meski tidak tampak sebagai faktor Itu Temperatur Air dan Kenapa Penting?Temperatur adalah ukuran dalam derajat suhu air. Hal ini sangat penting tengah berkaitan dengan budidaya ikan karena setiap jenis ikan memiliki keinginan temperatur bervariasi berdasarkan habitat asalnya. Contohnya ikan air tawar biasanya membutuhkan suhu sekitar 22-30 ° C sedangkan ikan laut membutuhkan suhu sekitar 23-29°C. Jadi, sebelum kamu memutuskan untuk membudidayakan ikan, kamu harus mempertimbangkan spesies ikan yang kamu Temperatur dalam Budidaya IkanTemperatur memiliki peran penting yang mempengaruhi tumbuh kembang ikan kamu. Mulai dari penetrasi oksigen, produksi lendir, metabolisme tubuh, sampai pemilihan jenis pakan yang Pengaruh pada Penetrasi OksigenSejatinya, kandungan oksigen di dalam kolam udah cukup dari alam. Namun, seluruh oksigen tidak langsung dapat digunakan oleh ikan. Penetrasi oksigen ke dalam tubuh ikan dapat terjadi dengan optimal pada kisaran suhu air tertentu. Dimana pada suhu tersebut, pertukaran gas seperti CO2 dan O2 terjadi secara Memengaruhi Produksi LendirLendir yang dihasilkan oleh ikan berfungsi sebagai perlindungan fisik dari luar yang mudah tergores yang mengakibatkan luka sehingga rentan melakukan penyakit. Lendir secara alami dan stabil dihasilkan oleh ikan dalam suhu lingkungan yang optimal. Bagi ikan di suhu lingkungan rendah akan menghasilkan lendir yang lebih banyak. Sedangkan dalam suhu lingkungan yang terlalu tinggi, produksi lendir akan menurun Memengaruhi Metabolisme TubuhSetiap jenis ikan membutuhkan suhu lingkungan yang berbeda untuk mencapai kondisi yang optimal dalam mengoptimalkan metabolisme tubuhnya. Dalam lingkungan yang terlalu dingin, metabolisme tubuh akan menurun sehingga pertumbuhan ikan terhambat. Sebaliknya, dalam lingkungan yang terlalu panas, metabolisme tubuh akan meningkat dan akhirnya ikan merasa Menentukan Jenis Pakan yang CocokSetiap jenis pakan ikan membutuhkan suhu lingkungan yang berbeda untuk dapat tercerna dengan baik di dalam tubuh ikan. Jika kamu salah pilih suhu lingkungan maka kemampuan pencernaan ikan akan menurun dan akibat nya banyak pakan yang tidak tercerna dengan baik. Hal tersebut jelas mengakibatkan limbah pakan berlebih terbentuk di dalam lingkungan sehingga memercikan air cepat kotor dan Suhu Air Kolam Ideal untuk IkanSuhu air kolam untuk budidaya ikan sebaiknya tetap dalam kisaran suhu ideal untuk jenis ikan yang kamu budidayakan. Ada dua cara untuk menjaga suhu air Gunakan Pendingin AirPendingin air atau pendingin yang biasa dikenal sebagai chiller, berfungsi mereduksi suhu air kolam secara instan sehingga kamu bisa menaikkan atau menurunkan suhu air secara akurat dan Gunakan Pemanas AirSebaliknya, jika kamu memerlukan suhu air yang lebih hangat, pemanas air dapat menjadi pilihan. Pemanas air biasa digunakan untuk budidaya ikan air tawar seperti lele dan bahwa pada mengelola suhu air kolam, kamu harus memantau suhu air secara teratur dan terus-menerus. Dengan mengetahui efek dari suhu air terhadap kesehatan ikan, kamu bisa membuat lingkungan yang lebih ideal dan mencegah ikan mati massal dan buang-buang waktu dan biaya.
The quality and the temperature of pond water is an important parameter that need to get attention in fish cultivation. Every type of fish has their own characteristic towards water condition and pond temperature. The monitoring of water quality in cultivation pond is done manually and it takes a lot of time. The purpose of this research is to design web-based control system device and monitoring the quality of the water of fish cultivation pond including salinity, temperature and the hardness in real time using special application. This device design consists of salinity sensor, hardness sensor, and temperature sensor. Temperature can be controlled and monitored automatically on the application via computer/laptop. The result of this research is temperature drop by 0,1 oC on a 10 liters pond that takes 18 seconds, and to decrease the temperature of 1 oC takes 180 seconds 3 minutes. To raise the temperature of 0,1 oC takes 264 seconds or 4,4 minutes, and to raise the temperature of 1 oC takes 2640 seconds or 44 minutes. The percentage of error for sensor reading is ranged 2,4% - 3,9%. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan ISSN 2615-6334 Online ISSN 2087-5347 Print Rozeff Pramana Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Maritim Raja Ali Haji Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang 29100 rozeff Abstract—The quality and the temperature of pond water is an important parameter that need to get attention in fish cultivation. Every type of fish has their own characteristic towards water condition and pond temperature. The monitoring of water quality in cultivation pond is done manually and it takes a lot of time. The purpose of this research is to design web-based control system device and monitoring the quality of the water of fish cultivation pond including salinity, temperature and the hardness in real time using special application. This device design consists of salinity sensor, hardness sensor, and temperature sensor. Temperature can be controlled and monitored automatically on the application via computer/laptop. The result of this research is temperature drop by 0,1 oC on a 10 liters pond that takes 18 seconds, and to decrease the temperature of 1 oC takes 180 seconds 3 minutes. To raise the temperature of 0,1 oC takes 264 seconds or 4,4 minutes, and to raise the temperature of 1 oC takes 2640 seconds or 44 minutes. The percentage of error for sensor reading is ranged 2,4% - 3,9%. Keywords—water quality, cultivation, automatic control, monitoring, sensor, Arduino, web. Intisari— Kualitas dan suhu air kolam merupakan parameter penting yang perlu mendapat perhatian dalam budidaya ikan. Setiap jenis ikan memiliki karakteristik berbeda terhadap kondisi air dan temperatur kolam. Pemantauan kualitas air pada kolam budidaya banyak dilakukan secara manual dan memerlukan waktu yang lama. Tujuan penelitian ini merancang perangkat sistem kontrol dan monitoring kualitas air pada kolam budidaya ikan berbasis Web yang meliputi salinitas, suhu dan kesadahan secara real time menggunakan aplikasi khusus. Perangkat rancangan ini terdiri dari sensor salinitas, sensor kesadahan dan sensor suhu. Suhu dapat dikontrol dan dimonitoring secara otomatis pada applikasi melalui komputer/laptop. Hasil penelitian ini penurunan suhu sebesar 0,1oC pada kolam berkapasitas 10 liter membutuhkan waktu 18 detik, dan untuk menurunkan suhu sebesar 1oC membutuhkan waktu 180 detik 3 menit. Untuk menaikan suhu 0,1oC dibutuhkan waktu 264 detik atau 4,4 menit, dan untuk menaikan suhu sebesar 1oC dibutuhkan waktu 2640 detik atau 44 menit. Persentase error dari pembacaan sensor berkisar 2,4% - 3,9%. Kata kunci— kualitas air, budidaya, kontrol otomatis, monitoring, sensor, Arduino, web. I. PENDAHULUAN Indonesia adalah negara maritim yang terdiri dari beribu pulau dengan luas terbentang sepanjang 3977 mil antara samudra Hindia dan samudara Pasifik, dari luas tersebut 75% adalah lautan dan 25% daratan [1]. Dengan kondisi geografis tersebut, sektor perikanan menjadi salah satu sektor potensial guna menunjang perekonomian Indonesia. Permintaan yang cukup tinggi oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Jepang dan China untuk Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan 14 Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan berbagai jenis ikan konsumsi selayaknya menjadi peluang besar bagi nelayan Indonesia dan industri perikanan untuk memenuhi permintaan pasar tersebut. Departemen Populasi Divisi Urusan Sosial dan Ekonomi PBB memperkirakan bahwa populasi penduduk dunia saat ini mencapai hampir 7,6 miliar. Laju pertumbuhan penduduk tersebut menuntut peningkatan konsumsi ikan. Peluang pengembangan usaha perikanan Indonesia memiliki prospek yang sangat tinggi. Potensi ekonomi sumber daya kelautan dan perikanan yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai USD 82 miliar per tahun. Potensi sumber daya ikan laut Indonesia sebesar 6,5 juta ton per tahun tersebar di berbagai perairan wilayah Indonesia dan perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ZEEI yang terbagi dalam sembilan wilayah perairan utama Indonesia. Volume dan nilai produksi untuk setiap komoditas unggulan perikanan budidaya dari tahun 2010-2014 mengalami kenaikan, terdiri dari 1 Udang mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,03%; 2 Kerapu mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 9,61%; 3 Bandeng mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 10,45%; 4 Patin mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 30,73%; 5 Nila mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 19,03%; 6 Ikan Mas mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 14,44%; 7 Lele mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 26,43%; 8 Gurame mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 17,70%; dan 9 Rumput Laut mengalami kenaikan rata-rata per tahun sebesar 27,72%. David Setia Maradong, 2016 [2]. Pembudidayaan ikan berorientasi pada kelestarian lingkungan merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Ikan akan hidup dan berkembang biak dengan baik bila syarat-syarat lingkungan yang disediakan sesuai dengan kondisi hidupnya bisa terpenuhi atau mendekati habitat aslinya. Kualitas air merupakan salah satu parameter utama dalam budidaya ikan. Kualitas air dapat dilihat dari besaran kimia maupun besaran fisik. Besaran kimia tersebut meliputi kadar pH, salinitas, kesadahan dan kandungan senyawa kimia. Sifat-sifat kimia air berhubungan dengan pembawa zat-zat hara yang diperlukan bagi pembentukan bahan-bahan organik bagi tumbuhan. Karakteristik fisik meliputi bahan padat keseluruhan yang terapung maupun yang terlarut, kekeruhan, warna, bau, rasa, dan temperatur suhu air. Sifat-sifat fisik air berhubungan dengan medium tempat hidup tumbuh-tumbuhan dan hewan [3]. Pemantauan kualitas air pada kolam budidaya ikan saat ini masih banyak dilakukan dengan cara manual dengan langsung mengukur kualitas air ke kolam budidaya, hal ini tentunya tidak efektif dan memerlukan waktu yang lama serta tidak effisien. Temperatur pada air kolam budidaya juga berpengaruh terhadap organisme yang ada dalam kolam tersebut. Diantaranya mempengaruhi tingkat viskositas air, distribusi mineral dalam air, konsentrasi oksigen terlarut, dan kadar oksigen. Armanto, dkk. 2013 [4]. Peningkatan dan penurunan suhu air kolam budidaya yang tidak sesuai dengan kondisi ikan akan menyebabkan ikan mengalami kesulitan melakukan proses mobilisasi energi dan mengakibatkan kematian dalam waktu singkat. Pentingnya pemantauan secara kontinyu kualitas air dan suhu air pada keberhasilan budidaya perikanan, maka perlu dirancang suatu perangkat sistem kontrol dan monitoring kualitas air dan suhu air pada kolam budidaya ikan, yang dapat dikontrol secara otomatis dan dimonitoring dari jauh. Parameter kualitas air yang dikontrol pada penelitian ini terdiri atas salinitas, kadar zat kapur kesadahan dan suhu. II. KAJIAN LITERATUR Kajian terdahulu terkait judul penelitian ini sebelumnya pernah dilakukan oleh Mahfudz, S. dan Rahardjo, 2008 [5], dengan judul pengukur Suhu dan pH Tambak Air Terintegrasi dengan Data Logger. Penelitian tersebut merancang perangkat pengukur tingkat keasaman pH dan suhu air pada tambak. Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 15 ISSN 2615-6334 Online ISSN 2087-5347 Print Perangkat ditempatkan dilapangan untuk pengawasan secara terus menerus. Penelitian selanjutnya [6], dengan judul Water Quality Monitoring System Using Wireless Sensor Network. Tujuan penelitian tersebut adalah memonitoring lingkungan dalam hal pengawasan kualitas air dengan berbagai parameternya seperti suhu, derajat keasaman, dan kandungan oksigen. Penelitian berikutnya [7], dengan judul The Application of Internet of Things System for Water Quality Monitoring. Penelitian ini mendesain dan membangun telemetri untuk keasaman pH dan konduktivitas. Piranti yang digunakan adalah sensor pH dan konduktivitas, RTC Real Time Clock, data logger, dan XBee PRO sebagai media komunikasi nirkabel. Berdasarkan hasil pengujian disimpulkan bahwa pada kondisi LOS XBee PRO mampu mentransmisikan data sejauh 500 m. Sensor keasaman pH mampu menjangkau pH 1 sampai dengan 14, serta memiliki akurasi 100% dengan kertas lakmus sebagai pembanding. Sensor konduktivitas dengan menggunakan elektroda 2 kutub memiliki akurasi sebesar 94,483%. Penelitian ini menggunakan satu node sehingga terbatas untuk pengaplikasiannya untuk jumlah sampel lebih dari satu. Penelitian berjudul Sistem Pemantauan Kadar pH, Suhu dan Warna pada Air Sungai Melalui Web Berbasis Wireless Sensor Network [8]. Penelitian tersebut mengembangkan purwarupa sistem pemantauan kadar pH, suhu dan warna yang dapat dipantau melalui web. Hasil pengujian didapatkan bahwa pembacaan sensor dapat dibaca oleh seluruh node dan diterima oleh sink serta dapat ditampilkan melalui laman web yang telah dibangun. Penelitian oleh Ghulam Imaduddin dan Andi Saprizal 2017 [9] yaitu otomatisasi monitoring dan pengaturan keasaman larutan dan suhu air kolam ikan pada pembenihan ikan lele. Penelitian ini membuat otomatisasi monitoring kadar pH dan suhu menggunakan Electrode Eutech Instrument pH Meter Kit sebagai sensor pH, LM35 sebagai sensor suhu serta pengontrolan ketinggan air menggunakan sensor ultrasound HCSR-04. Output pengukuran pH dan suhu air ditampilkan pada layar LCD dan pada monitor dalam bentuk grafik sehingga memudahkan pembudidaya ikan lele memonitoring kondisi air kolam ikan. Selanjutnya penelitian yang dilakukan [7] berjudul sistem monitoring kualitas air pada kolam ikan berbasis wireless sensor network menggunakan komunikasi zigbee. Penelitian tersebut merancang alat yang dapat mengontrol kualitas air kolam berbasis wireless sensor network. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa sensor keasaman pH mampu menjangkau pH nilai 1 sampai dengan 14, serta memiliki akurasi diatas 90 % dengan kertas pH meter sebagai pembanding. Sensor suhu juga memiliki akurasi diatas 90 %. III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengumpulan Data. 1 Studi Literatur Studi literature dilakukan dengan mempelajari kajian-kajian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan bersumber dari buku, jurnal-jurnal, prosiding yang relevan. Juga dipelajari tentang perangkat-perangkat utama terkait perancangan penelitian ini. 2 Observasi Metode adalah dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan untuk mendapatkan permasalahan yang sebenarnya dalam pembudidayaan ikan. 3 Perancangan perangkat Metode ini diawali dengan merancang konsep dari gambaran permasalahan yang telah diperolah dari observasi lapangan dan kemudian dilanjutkan dengan membuat perangkat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. B. Perancangan Sistem Perangkat yang dirancang pada penelitian ini dibagi atas empat bagian utama, yaitu bagian sensor, bagian pemproses, bagian pengirim data, dan bagian output. Perangkat ini juga terdapat 3 jenis kolam yang berbeda. Bagian input terdiri dari sensor salinitas kadar garam, sensor kesadahan kadar zat 16 Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan kapur dan sensor suhu. Semua sensor tersebut ditempatkan/ dimasukkan pada kolam utama tempat pembudidayaan. Bagian pemproses terdiri dari Arduino Uno yang akan mengatur fungsi kerja dari sistem sensor dan memberi perintah pada perangkat output. Bagian Ethernet Shield adalah perangkat yang berfungsi mengirimkan data dan terhubung dengan jaringan komputer. Sedangkan bagian output terdiri dari PC/Laptop dan LCD sebagai perangkat monitoring dan kontrol yang akan menampilkan hasil pengolahan data dari pembacaan sensor-sensor. Pada bagian output ini juga terdapat 3 pompa air serta pemanas air yang akan beroperasi sesuai keadaan temperatur air yang telah ditentukan. Setiap pompa ditempatkan di 3 jenis kolam, yaitu kolam utama, kolam pendingin dan kolam pemanas. Khusus instrumen pemanas air ditempatkan pada kolam pemanas. Pemanas air yang digunakan adalah pemanas air minum dengan elemen sederhana yang umum dijual dipasaran. Gambar 1. Blok diagram sistem Sensor salinitas penelitian ini menggunakan sensor konduktivitas yaitu terdiri dari dua elektroda yang dimasukkan pada kolam /air laut dan kemudian dialiri arus listrik. Daya hantar listik larutan ini yang kemudian akan menjadi masukan pada rangkaian ADC pada Arduino. Gambar 2. Perancangan sensor salinitas Sensor suhu penelitian ini menggunakan sensor type LM35 dengan tegangan keluaran analog. Range suhu yang dapat dideteksi sensor ini adalah -55 °C sampai 150 °C. Tegangan output sensor ini bervariasi dari -1 volt sampai 5 volt sesuai kondisi suhu disekitar sensor. Tegangan output sensor naik sebesar 10mV/ °C. Gambar 3. Perancangan sensor suhu Sensor kesadahan pada penelitian ini menggunakan metal keping yang terbuat dari bahan perak. Metal tersebut dialiri tegangan 5 volt DC sebagai pendeteksi perubahan resistansi. Tegangan output dari kepingan metal ini diteruskan menjadi masukan bagi ADC Arduino. Sensor ini mengukur kandungan kadar zat kapur CaCO3 dalam satuan ppm. Gambar 4. Perancangan sensor kesadahan Pada perancangan penelitian ini, diperlukan pula perangkat lunak guna mendukung perancangan sistem keseluruhan. Berikut ini perangkat lunak, perancangan dan fungsinya 1 Arduino Uno IDE Arduino IDE Integrated Development Environment adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengkonfigurasi board mikrokontroler Arduino Uno yang berisi editor Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 17 ISSN 2615-6334 Online ISSN 2087-5347 Print teks untuk menulis kode, area pesan, konsol teks, toolbar dengan tombol untuk fungsi-fungsi umum dan serangkaian menu. Sistem operasional yang kompetibel digunakan yaitu Windows, Mac OS X, Linux. Pada perancangan penelitian ini sistem operasional yang digunakan adalah Windows. 2 Perancangan Halaman WEB Monitoring kualitas air kolam ikan budidaya pada penelitian ini berbasis website. Web adalah tampilan pada browser dengan alamat domain khusus. Web dapat dibangun dengan menggunakan bahasa PHP dan HTML dengan tampilan menggunakan bahasa CSS. Web tersebut disimpan pada satu komputer sebagai server. Selain menyimpan program web, Server juga menyimpan database untuk dapat diakses oleh admin atau client dari browser. Website tersebut dibangun menggunakan program notepad++. Berikut ini adalah tampilan dari perangkat lunak notepad++ . Gambar 5. Tampilan perangkat lunak notepad++ 3 Perancangan Database Fungsi dari database adalah sebagai media penyimpan yang dapat diakses oleh web. Database dibangun dengan menggunakan phpmyadmin yang dapat dibuka dengan mengakses halaman http//localhost/phpmyadmin dari browser dengan terlebih dahulu menginstall aplikasi XAMPP X, Apache, Mysql, PHP, Perl. Database yang dirancang ini menyimpan tabel hasil pengukuran kualitas air Waktu, Salinitas, Suhu, Kesadahan. Berikut ini adalah tampilan dari XAMPP dan phpMyAdmin. Gambar 6. Tampilan perangkat lunak XAMPP Gambar 7. Tampilan Database C. Cara Kerja Perangkat Perangkat input pada penelitian ini terdiri dari tiga sensor yaitu sensor salinitas, sensor suhu, dan sensor kesadahan yang ditempatkan didalam air. Setiap sensor akan mendeteksi dan mengukur keadan kualitas air kolam sesuai fungsinya masing-masing. Informasi dari sensor tersebut adalah data hasil pengukuran berupa data analog. Data analog tersebut selanjutnya diteruskan ke bagian pemproses data yaitu Arduino Uno, pada proses ini data diubah menjadi bentuk data digital. Data digital ini kemudian ditampilkan pada bagian output yang berfungsi sebagai monitoring dan kontrol yaitu LCD dan PC/Laptop. LCD dihubungkan dari Arduino dengan menggunakan kabel jumper, dan PC/Laptop dihubungkan menggunakan Ethernet Shield yang ditampilkan pada web melalui aplikasi Mozilla, Chrome atau sejenis lainnya. Selain berfungsi sebagai monitoring yang menampilkan suhu terukur pada kolam budidaya, web pada penelitian ini juga difungsikan untuk menentukan nilai suhu yang harus diterapkan pada kolam budidaya tersebut. 18 Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan Sehingga sistem akan bekerja berdasarkan nilai suhu/temperature yang ditetapkan pada web tersebut. Bila suhu air pada kolam budidaya melebihi dari nilai suhu yang ditetapkan pada web, maka sistem akan bekerja untuk mendinginkan kolam tersebut agar temperatur kolam kembali normal sesuai dengan suhu yang ditentukan. Sistem pendingin dalam rancangan ini menggunakan air biasa yang disupply dari luar kolam utama budidaya. Air dingin tersebut dipompa kedalam kolam budidaya dengan pompa air dingin, dan secara bersama sebagian air pada kolam utama dipompa keluar dengan pompa air utama. Bila suhu air pada kolam kurang dari suhu yang ditetapkan pada web, maka sistem akan memerintahkan bagian pemanas air bekerja untuk memanaskan air pada kolam khusus air panas. Sistem pemanas pada rancangan penelitian ini menggunakan element pemanas. Air panas selanjutnya dipompa menuju kolam utama budidaya agar suhu kolam tersebut mencapai keadaan normal sesuai yang telah ditetapkan web. IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS A. Pengujian Perangkat 1 Pengujian Sensor Salinitas Pengujian sensor salinitas dilakukan pada dua kondisi yaitu pada air laut dan air tawar yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kadar garam terlarut yang terdapat pada kedua jenis air tersebut. Pengujian sensor dilakukan sebanyak sepuluh kali dengan jeda waktu selama 10 menit dan menggunakan alat ukur pembanding pabrikan refracto. Berikut hasil perhitungan Tegangan = Data ADC x Ketelitian terukur = 664 x 0,00488281 = 3,24 Volt Ketelitian = Avcc⁄ jumlah bit = 5⁄ 1024 = 0,00488281 Volt = 4,88281 mv Bila data ADC yang terbaca 664, maka konversi kadar kesadahan air dalam satuan per 100 menjadi ppt adalah Ppt = Data ADC x ketelitian x 9 = 664 x 0,00488281 x 9 = 29 ppt Perhitungan error a Perangkat rancangan b Perangkat pembanding Gambar 8. Pengujian salinitas pada air laut Tabel 1. Hasil pengujian salinitas pada air laut Dari tabel pengujian diatas, tingkat error sensor salinitas perangkat rancangan ini pada air laut dibanding dengan perangkat ukur pembanding refrakto adalah 2,4%. Pengujian salinitas dengan metode yang sama pada air tawar diperoleh hasil a Perangkat rancangan b Perangkat pembanding Gambar 9. Pengujian salinitas pada air tawar Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 19 ISSN 2615-6334 Online ISSN 2087-5347 Print Tabel 2. Hasil pengujian salinitas pada air tawar Pengujian salinitas perangkat pada air tawar dengan alat ukur pembanding refracto berbeda, ini dikarenakan sensor salinitas melakukan pengukuran berdasarkan konduktivitas pada air tawar, namun hal tersebut bisa dikatakan berjalan normal. 2 Pengujian Sensor Suhu Pengujian sensor suhu dilakukan pada dua lokasi berbeda yaitu pada air laut dan air tawar. Pengujian dilakukan dengan mencelupkan sensor suhu kedalam dua jenis air tersebut dan diukur perubahan tegangan yang terjadi pada sensor LM35. a Perangkat rancangan b Thermometer pembanding Gambar 10. Pengujian suhu pada air laut Pengujian suhu menggunakan LM35 dilakukan sebanyak sepuluh kali dengan jeda waktu 10 menit, selanjutnya hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan thermometer yang sesuai standar pengukuran suhu cairan. Berikut hasil pengujian sensor suhu Tabel 3. Hasil pengujian suhu pada air laut Pengujian suhu pada tabel diatas rata – rata hasil pengukuran sensor adalah 27,7 oC dan pada thermometer pembandingnya rata – rata suhu yang terukur adalah 28,5 oC, tingkat error perangkat rancangan ini adalah 2,9%. Pengujian suhu dengan metode yang sama pada air tawar diperoleh hasil sebagai berikut a Perangkat rancangan b Thermometer pembanding Gambar 11. Pengujian suhu pada air tawar Tabel 4. Hasil pengujian suhu pada air tawar Pengujian suhu pada tabel diatas rata-rata adalah 27,2 oC dan pada thermometer pembandingnya rata-rata suhu yang terukur adalah 28,3 oC, dengan tingkat error 3,9%. 3 Pengujian Sensor kesadahan Pengujian sensor kesadahan dilakukan pada air tawar karena kesadahan hanya berlaku pada air tawar. Hasil pengujian ini hanya dilihat dari perbedaan ukur antara air yang telah di panaskan dengan air yang belum dipanaskan. Gambar 12. Pengujian kesadahan pada air tawar yang belum dipanaskan 20 Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan Berikut hasil pengujian sensor kesadahan pada air tawar yang belum di panaskan Tabel 5. Hasil pengujian kesadahan pada air tawar yang belum dipanaskan Nilai rata-rata dari pengukuran kesadahan pada pengujian tersebut adalah 22,8 ppm, ini dikarenakan air tersebut terkandungan senyawa kalsium bikarbonat dan magnesium bikarbonat. Pengujian sensor kesadahan dengan metode yang sama pada air yang telah dipanaskan diperoleh hasil sebagai berikut Gambar 13. Pengujian sensor kesadahan pada air tawar yang telah dipanaskan Hasil pengujian sensor kesadahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Hasil pengujian sensor kesadahan pada air tawar yang belum dipanaskan Niilai rata-rata dari pengukuran kesadahan pada air yang telah dipanaskan perangkat ini adalah 17,5 ppm. Bila dibandingkan dengan pengujian terhadap air yang belum dipanaskan, terdapat penurunan nilai kesadahan air setelah dipanaskan. Ini terjadi karena setelah pemanasan senyawa akan terbebas dari ion kalsium dan magnesium yang dan menyebabkan senyawa akan mengendap. 4 Pengujian pompa air Pompa pada perangkat rancangan ini terdiri dari 3 buah pompa yang terdapat pada kolam utama, kolam pendingin dan kolam pemanas. Pompa pada kolam utama berfungsi sebagai pembuang air pada kolam utama, pompa ini akan mempercepat kondisi pada air kolam yang dalam keadaan suhu dingin/panas berlebih kembali kepada suhu normal. Pompa pada kolam pendingin berfungsi untuk memompa air dingin dari kolam pendingin menuju kolam utama. Pompa kolam air panas berfungsi untuk memompa air panas dari kolam pemanasan menuju kolam utama. Setiap pompa air dikendalikan dengan relay. Channel 1 pada relay digunakan untuk pompa kolam utama, channel 2 pada relay digunakan untuk pompa air dingin dan channel 3 pada relay digunakan untuk pompa air panas. Beroperasinya setiap pompa bergantung pada aktif atau tidak aktifnya relay pada setiap channel 1, channel 2 atau channel 3 tersebut. 5 Pengujian pemanas air Pemanas air pada perangkat rancangan ini berfungsi untuk memanaskan air pada kolam pemanas. Air pada kolam pemanas tersebut akan digunakan untuk menaikan suhu pada kolam utama bila suhu pada kolam utama tersebut berada dibawah suhu yang ditentukan. Pemanas air menggunakan relay channel 4 yang terhubung sebelumnya dengan bagian pemproses. Ketika channel 4 relay aktif, maka pemanas air pun aktif dan ketika channel 4 relay tidak aktif, maka pemanas air pun ikut tidak aktif. Pemanas air beroperasi bergantung pada pembacaan sensor suhu pada kolam utama budidaya tersebut. Kapasitas pemanas air pada perangkat rancangan ini dapat memanaskan air sebanyak 4 liter selama 5 menit dari suhu 29,5 oC hingga suhu 39,5 oC. Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 21 ISSN 2615-6334 Online ISSN 2087-5347 Print Tabel 7. Hasil pengujian Pemanas air B. Analisis Pengujian sensor salinitas air pada perangkat ini memiliki tingkat ketelitian mencapai 97,6 % dengan error 2,4 %. Pengujian suhu air dilakukan pada dua lokasi yaitu pada air laut dan air tawar. Pada air laut tingkat ketelitian sensor suhu mencapai 97,1 % dengan error 2,9 % sedangkan pada air tawar 96,1% dengan tingkat error 3,9%. Pengujian sensor kesadahan dilakukan pada air biasa normal dan air panas. Hasilnya, pada air normal nilai pembacaan sensor sebesar 22 ppm, dan pada air panas nilai pembacaan sensor sebesar 17 ppm. Suhu yang ingin diatur pada kolam utama dapat diinputkan menggunakan aplikasi komputer/laptop yang dirancang. Suhu dapat diinput baik secara manual maupun dari pilihan yang tersedia pada monitor aplikasi. Perangkat pemproses membutuhkan waktu untuk meng-update perubahan suhu setiap 2 detik, yaitu 1 detik untuk mengukur suhu serta untuk meng-upload hasil pengukuran ke database dan 1 detik sebagai delay sebelum pengukuran suhu berikutnya. Bila sensor suhu kolam utama mengukur kelebihan suhu dari batas yang ditetapkan, bagian pemproses memerintahkan pompa air pada kolam utama dan kolam pendingin mulai beroperasi. Air pada kolam utama akan dikeluarkan dan pada saat yang sama air pada kolam pendingin dimasukkan ke kolam utama sampai pembacaan suhu pada kolam utama kembali normal sesuai suhu yang ditentukan. Proses ini membutuhkan waktu 6 detik. Bila sensor suhu kolam utama mengukur suhu air kurang dari batas suhu yang ditetapkan, bagian pemproses memerintahkan pengaktifan bagian pemanas pada kolam pemanas, pompa air pada kolam utama dan kolam pemanas mulai beroperasi. Proses ini membutuhkan waktu 66 detik. 60 detik pertama adalah untuk memanaskan air pada kolam pemanas, selanjutnya pompa air utama beroperasi mengeluarkan air pada kolam utama dan secara bersamaan air pada kolam pemanas dipompa dimasukkan ke kolam utama sampai pembacaan suhu pada kolam utama naik dan kembali normal sesuai suhu yang ditentukan. Dari pengujian diperoleh hasil bahwa pada kolam berkapasitas 10 liter, untuk menaikan suhu sebesar 0,1oC dibutuhkan 4 kali sirkulasi dengan waktu 264 detik atau 4,4 menit, untuk menaikan suhu sebesar 1oC dibutuhkan 40 kali sirkulasi dengan waktu 2640 detik atau 44 menit. Elemen pemanas yang digunakan pada pengujian tersebut berjumlah 1 dan berukuran kecil. Untuk mempercepat kenaikan suhu bisa digunakan elemen pemanas berukuran besar atau memperbanyak elemen pada kolam pemanas. Untuk menurunkan suhu 0,1oC pada kolam berkapasitas 10 liter, diperlu 3 kali sirkulasi dengan waktu 18 detik dan untuk menurunkan suhu 1oC diperlukan 30 kali sirkulasi dengan waktu 180 detik atau 3 menit. Waktu penurunan suhu bisa dipercepat dengan mempercepat debit air pompa pada kolam pendingin. Dalam menaikkan atau menurunkan suhu pada kolam, perlu memperhatikan karakteristik jenis ikan budidaya tersebut. Ikan jenis tertentu memiliki sensitifitas pada perubahan suhu. Hasil ukur sensor dikirimkan ke web local host melalui Ethernet Shield. Pembacaan hasil ukur dan pengontrolan kolam dapat dimonitoring dan dikontrol secara otomatis menggunakan komputer/laptop. Gambar 14. Tampilan aplikasi kontrol melalui web 22 Pramana, Perancangan Sistem Kontrol dan Monitoring Kualitas Air dan Suhu Air Pada Kolam Budidaya Ikan Gambar 15. Tampilan aplikasi monitoring melalui web V. KESIMPULAN Penelitian yang telah dilakukan ini dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Perangkat sistem kontrol serta monitoring kualitas air dan suhu air kolam budidaya ikan ini dapat dioperasikan dengan mudah dan efektif. Persentase error dari pembacaan sensor adalah berkisar 2,4% - 3,9%. 2. Aplikasi yang dijalankan melalui web sangat efektif untuk meng-inputkan nilai suhu yang ingin ditetapkan pada kolam melalaui komputer/laptop, dan pembacaan nilai-nilai sensor yang terukur dapat dimonitoring. 3. Perangkat mampu mengkontrol perubahan suhu pada kolam budidaya secara otomatis, penurunan suhu sebesar 0,1oC pada kolam berkapasitas 10 liter membutuhkan waktu 18 detik, dan untuk menurunkan suhu sebesar 1oC membutuhkan waktu 180 detik 3 menit. 4. Untuk menaikan suhu sebesar 0,1oC dibutuhkan waktu 264 detik atau 4,4 menit, dan untuk menaikan suhu sebesar 1oC dibutuhkan waktu 2640 detik atau 44 menit. 5. Waktu untuk menaikan suhu pada air kolam lebih lama dari pada menurunkkan suhu. Waktu tersebut dapat dipersingkat dengan menggantikan elemen pemanas yang lebih besar atau menambahkan elemen pemanas pada kolam pemanas. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur peneliti kepada Allah SWT atas Rahmat dan Karunia yang diberikan oleh-NYA. Juga terimakasih kepada redaktur, reviewer dan editor Jurnal Sustainable atas kerja kerasnya membantu penulis. REFERENSI [1] N. Ridho., dan R. Pramana, ―Konsep Sistem Penyelamatan di Laut dengan Pemanfaatan VTS dan Mikrokontroller‖, Jurnal Sustainable, Volume 4 ISSN 2087-5347, Mei 2013. [2] Maradong, “Potensi Besar Perikanan Tangkap Indonesia‖, Deputi Bidang Kemaritiman, Sekretariat Kabinet, 2016. [3] Suripin, ―Pelestarian sumber daya tanah dan air‖, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002. [4] Simanjuntak., dan D. Nusyirwan, ―Pengontrol Suhu Air Pada Kolam Pendederan Dan Pembenihan Ikan Nila Berbasis Arduino‖, Jurnal Sustainable, Volume 4 Mei 2013, ISSN 2087-5347 [5] S. Mahfudz, dan Rahardjo, ―Pengukur Suhu dan pH Tambak Air Terintegrasi dengan Data Logger‖, Jurnal EECCIS, Vol. II hal 22-25, 2008. [6] S. Sridharan, ―Water Quality Monitoring System Using Wireless Sensor Network‖, International Journal of Advanced Research in Electronics and Communication Engineering IJARECE, Volume 3, Issue 4, ISSN 2278 – 909X, 2014. [7] T. Yuwono, L. Hakim, I. Ardi, dan T. Umar, ―The Application of Internet of Things System for Water Quality Monitoring‖, Internetworking Indonesia Journal, Vol. 8, 2016. [8] A. Sabiq dan P. N. Budisejati, "Sistem Pemantauan Kadar pH, Suhu dan Warna pada Air Sungai Melalui Web Berbasis Wireless Sensor Network," Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol. 5, no. 3, pp. 94-100, Jul. 2017. [9] G. Imaduddin dan A. Saprizal, ―otomatisasi monitoring dan pengaturan keasaman larutan dan suhu air kolam ikan pada pembenihan ikan lele‖ Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No. 01, hal. 13- 23, Mei 2018 23 ISSN 2615-6334 Online ISSN 2087-5347 Print Informatika dan Komputer Volume 7, Nomor 2, ISSN 2089-0265, 2017. [10] E. Lintang, Firdaus, dan I. Nurcahyani, ―Sistem Monitoring Kualitas Air pada Kolam Ikan Berbasis Wireless Sensor Network menggunakan Komunikasi Zigbee‖, Prosiding SNATIF, ISBN 978-602-1180-50-1, 2017. ... Terdapat Ethernet Shield sebagai perangkat yang berfungsi mengirimkan data dan terhubung dengan jaringan komputer. Hasil dari penelitian ini dengan adanya monitoring dan controlling suhu air pada budidaya ikan dapat memmudahkan pembudidaya dalam menjaga kualitas air pada kolam ikan secara otomatis [6]. ...... No Deteksi sensor pH Pompa air 1 2 3 4 5 ...... 6 X 7 X 8 X 9 ...Arista Khoiru NurdinaAgung Panji SasmitoNurlaily VendyansyahIkan koi adalah ikan hias air tawar yang sangat digemari banyak orang karena memiliki bentuk tubuh dan warna yang indah. Untuk menghasilkan kualitas ikan koi yang bagus harus memperhatikan perawatan ikan koi mulai dari kecil hingga dewasa. Untuk menghasilkan ikan koi yang baik, maka perlu diperhatikan suhu air, pH air dan kekeruhan air. Tujuan penelitian ini adalah melakukan monitoring dan controlling kualitas air berbasis website. Pada alat ini terdapat sensor suhu air, sensor pH air dan terdapat tambahan sensor DHT11 yang dapat dimonitoring lewat website dan sistem controlling menggunakan sensor untuk menjalankan akuator. Selain itu terdapat pakan otomatis, pompa air otomatis dan menyalakan heater secara mikrokontroller menggunakan NodeMCU ESP-8266 dan juga sebagai modul wifi. Berdasarkan hasil pengujian yang didapat, alat monitoring dapat mendeteksi suhu air sumur dengan nilai rata-rata error , untuk air dingin dan air panas Untuk monitoring pH dapat melihat kadar pH sekitar dan rata-rata error untuk pH sekitar Sedangkan sensor DHT 11 berjalan baik, untuk hasil deteksi suhu udara dengan nilai presentase error Putra dkk merancang sebuah alat pemberi pakan otomatis [8]. Sadewa dkk membuat sistem purifikasi air kolam ikan menggunakan ozon generator berbasis arduino [9], Pramana dkk membuat perancangan sistem kontrol dan monitoring kualitas air dan suhu air pada kolam budidaya ikan [10], namun belum terdapat sebuah alat yang terintegrasi menjadi satu sistem dengan fungsi melakukan kendali kualitas air dan pakan otomatis serta mampu melakukan pencatatan dan perekaman data perubahan parameter air menggunakan fitur data logger. ...... Kualitas air merupakan suatu ukuran kondisi air yang dilihat dari karakter kimiawi, fisik, dan biologisnya Pramana, 2018. Kualitas air pada budidaya ikan berperan penting dalam menciptakan suasana lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan ikan tersebut serta mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan ikan hias Bareta et al., 2021. ...Ni Kadek Sintya ResmianiNi Nyoman SulastriI Made Anom Sutrisna Wijaya I Putu Gede BudisanjayaAbstrak Sistem kontrol banyak diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya dalam budidaya ikan. Kualitas air dapat menurun dengan cepat karena terjadinya pengendapan sisa pakan, feses, dan buangan metabolisme pada ikan yang menyebabkan konsentrasi fosfat meningkat sehingga air menjadi keruh. Selain itu, perubahan pH yang besar dalam waktu singkat menimbulkan gangguan fisiologis bagi ikan. Kualitas air akuarium memegang peranan yang penting dalam pemeliharaan, sehingga diperlukan sistem yang dapat mengontrol dan memantau kualitas air pada budidaya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem kontrol pH dan turbidity akuarium serta mendapatkan kinerja hasil rancangan. Perancangan sistem yang dihasilkan pada penelitian ini meliputi penggunaan Arduino Uno ATmega328P sebagai mikrokontroler yang terhubung dengan sensor pH E-201 BNC sebagai pengukur pH, sensor turbidity SEN0189 sebagai pengukur kekeruhan, sensor ultrasonik sebagai pengukur ketinggian air, relay sebagai pengendali pompa dan solenoid valve, serta LCD 16x2 sebagai pemantau. Sistem menggunakan setting point pH dan turbidity untuk ikan koi yang dimasukan secara manual melalui coding. Sistem yang dibangun menghasilkan prototipe akuarium dengan dimensi 40cmx25cmx28cm yang dilengkapi oleh sensor pH E-201 BNC dengan error pada larutan asam, basa, dan netral sebesar 0,35%, 0,72%, dan 0,49% serta akurasi sebesar 99,65%, 99,28%, dan 99,51%, sensor turbidity yang sudah dikalibrasi dengan TDS meter, serta sensor ultrasonik HC-SR04 dengan error sebesar 0,53% dan akurasi sebesar 99,47%. Sistem berhasil membaca, menampilkan data, dan memberikan output dengan response time pada sistem pengurasan dan pengisian sebesar 6,3s dan 0,14s. Sistem dapat bekerja dengan baik dimana sistem dapat memantau dan mengontrol pH dan turbidity dalam akuarium. Abstract Control systems are widely applied in various fields, including fish farming. Water quality can decrease rapidly due to the deposition of feed residues, faeces, and metabolic waste of fish. The deposition causes the phosphate concentration to elevate; as a result, the water becomes murky. In addition, significant changes in pH in a short time cause physiological disturbances for fish. Aquarium water quality plays a vital role in the maintenance of aquarium fish; therefore, a system that can control and monitor water quality in fish farming is needed. The purpose of the study was to design as well as build an aquarium pH and turbidity control system and to assess the performance of the design produced. The system was designed using Arduino Uno ATmega328P as a microcontroller. This microcontroller was connected to sensor pH E-201 BNC, sensor turbidity SEN0189, ultrasonic sensor as a water level sensor, a relay as a pump controller, solenoid valve and 16x2 LCD as a monitor. The pH and turbidity setting point was based on the optimum living condition of Koi fish, which was entered manually through coding. For this study, an aquarium prototype was built with 40 x 25 x 28 cm dimensions. The results showed that the pH sensor error values for acid, alkaline and neutral water conditions were 0,35%, 0,72%, dan 0,49%, respectively, while the accuracies were %, and respectively. A turbidity meter was calibrated with a TDS meter. The error and the accuracy values for the ultrasonic sensor were 0,53% and 99,47%, respectively. The system was able to read and display data as well as provide output with a response time for the water draining and filling system of 6,3s and 0,14s. The system built performed well in monitoring and controlling pH and turbidity in an aquarium.... Kualitas air merupakan parameter yang perlu untuk diperhatikan dalam hal berbudidaya. Setiap jenis ikan mempunyai karakteristik yang berbeda terhadap kondisi air pada media pemeliharaan Pramana, 2018. Oleh kal renal itu, upal yal peningkal tal n produksi ikal n hal rus selal lu diimbal ngi dengal n peningkal tal n pengelolal al n kual lital s al ir media pemeliharaan. ...Fatimatus Sa'adahRatna Djuniwati Lisminingsih Husain LatuconsinaAl bstral k Ikal n Nilem Osteochilus vittatus merupal kal n sal lal h sal tu jenis ikal n konsumsi yal ng dal lal m beberal pal tal hun teral khir ini dikal tegorikal n sebal gal i jenis ikal n budidal ya karena dihal ral pkal n menjal di komodital s untuk progral m ketal hal nal n pal ngal n nal sional l. Penelitial n ini bertujual n untuk mengetahui hubungan antara parameter kulaitas air dengan sintasan dan pertumbuhal n ikal n nilem pada media dengan pemberian pakan yang berbeda. Metode yal ng digunal kal n al dal lal h metode eksperimen. Hal sil penelitial n menunjukkal n bal hwal terdapat hubungan antara pal ral meter lingkungal n dengan sintasan dan pertumbuhan Ikan Nilem, dimana kual lital s al ir masih dalam kisaran optimum baik pH, suhu, dan DO sehingga mampu menunjang sintasan dan pertumbuhan ikan dengan baik. pH memiliki hubungan negatif yang sangat kuat dengan sintasan, pertumbuhan panjang dan bobot benih ikan nilem, sedangkan nilai suhu memilki hubungan negatif lemah terhadap sintasan, pertumbuhan panjang dan bobot. Sebaliknya nilai oksigen terlarut memiliki hubungan positif kuat dengan sintasan, dan sangat kuat dengan pertumbuhan panjang dan bobot ikan nilem. Kal tal kunci Kualitas air, Pertumbuhal n, Sintasan Al bstral ct Bonylip Barb Osteochilus vittatus is one type of consumption fish which in the last few years has been categorized as a type of commercial fish because it is permitted to be a commodity for the most national ketalaln program. This research aims to determine the relationship between water quality parameters with survival and growth of Osteichilus vittatus on media with different feeding. The method used is the experimental method. The results of the research show that there is a relationship between environmental parameters and the survival and growth of Bonylip Barb, where the quality of the stream is still within the optimum range of pH, temperature and dislove osigen so that it can support the survival and growth of fish well. pH has a very strong negative relationship with survival, growth in length and weight of O. vittatus fingerlings, while the temperature value has a weak negative relationship with survival, growth in length and weight. On the other hand, the dissolved oxygen value has a strong positive relationship with survival, and very strongly with the growth in length and weight of nilem fish.... Setiap aktivitas yang dijalankan masyarakat sangat tergantung pada alat teknologi informasi dan komunikasi yang ada saat ini Nainggolan & Susafa'ati, 2018, seperti halnya bisnis budidaya ikan cupang. Pada masa pandemi covid 19 ini banyak orang yang memanfaatkan budidaya ikan cupang sebagai ladang bisnis, tetapi masih banyak budidaya ikan cupang yang mengalami masalah terhadap perubahan kondisi air dan suhu, oleh karena itu dibutuhkan sistem yang dapat memonitoring perubahan kondisi air, suhu di dalam ruangan tersebut Pramana, 2018 Wayy_Betta adalah sebuah budidaya ikan cupang hias yang menjual berbagai macam jenis, diantaranya Koi Galaxy, Nemo Galaxy, Multi Color, Avatar, Fancy, Halfmoon. Bukan hanya menjual berbagai macam ikan cupang, Waay Betta juga menjual berbagai kebutuhan ikan cupang seperti, Pelet, Obat Biru, Garam Ikan, dan Toples Rikanto & Witanti, 2021. ...Esron Rikardo NainggolanAlfin Aditya SaniIta RositaPerkembangan ilmu teknologi di masa sekarang sangatlah pesat, banyak orang yang memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai sarana untuk melakukan berbagai macam bisnis, seperti halnya melakukan bisnis budidaya ikan cupang, tetapi masih banyak budidaya ikan cupang yang mengalami masalah terhadap perubahan kondisi air dan suhu. Tujuan penelitian ini untuk mengontrol dan memantau suhu, pH dan kekeruhan air akuarium yang berguna untuk mencegah pertumbuhan jamur Branchiomyces Sanguinis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pertama yakni perencanaan. Dalam perencanaan harus menentukan topik, menentukan objek penelitian, penentujuan tujuan serta rumusan masalah. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara, yakni observasi di lokasi penelitian, wawancara dengan pemilik budidaya, serta dengan studi literatur seperti buku dan jurnal. Setelah melakukan pengumpulan data, maka berikutnya yakni perancangan. Kemudian yang terakhir yakni tahap pengujian, pada tahap pengujian dilakukan pengujian alat dan pengujian sistem. Berikutnya tahap permodelan sistem, pada tahap ini dilakukan tahapan analisis yang mencakup analisa kebutuhan perangkat keras, dan kebutuhan perangkat lunak. Hasil penelitian sistem Web Monitoring ini Waay Betta dapat mengakses dari jarak jauh tanpa harus menuju lokasi, dan web monitoring ini memberikan informasi mengenai suhu, air dasn kekeruhanya dengan cepat sehingga dapat dilakukan tindakan untuk mengatasi hal tersebut secara efektif dan efisensi. Kesimpulannya memudahkan pengguna untuk memonitoring kualitas air ikan cupang dengan menggunakan web, rancang bangun sistem monitoring kekeruhan air dan suhu aquarium ikan cupang berbasis web di wayy betta telah berhasil dibuat dan sesuai dengan tujuan pembuatan, tampilan data suhu, kekeruhan baik secara tampilan maupun fungsionalitas telah beroperasi dengan baik dan sesuai dengan rancangan awal.... Untuk mengaplikasikan konsep internet of things IOT [8] menjadi sebuah sistem otomatis pada kegiatan monitoring kualitas air dan lingkungan di budidaya udang vaname [9], dibutuhkan sebuah komponen elektronika yang tersusun dengan berbagai fungsi sebagai sistem. Komponen tersebut adalah mikrokontroler Arduino Mega 2560 berbasis aplikasi android [10]. ... Sobri SobriPungkas PrayitnoBasino BasinoNurhayat NurhayatWater quality is an important factor in supporting the success of vanname shrimp farming. The automatic water quality monitoring system is designed using two hardware, namely the DS18B290 temperature sensor to measure water temperature, the E-201 BNC pH meter kit sensor to measure water pH, and the TDS meter sensor. gravity Dfrobot to measure the salinity of the water, and the RED Turbidity MJKDZ sensor to measure the turbidity of the water, as the data sending hardware transmitter. Arduino Mega2560 microcontroller, NodeMCU esp8266 as receiver and data processing hardware reciver. The automatic water quality monitoring system is also designed using three software, namely Arduino IDE software as the main hardware program, ThingSpeak software as a database and MIT APP Inventor software as application development software. The test results for the level of accuracy and error of sensor measurements on water quality monitoring tools show that the sensor has a very good percentage of performance with the temperature sensor accuracy reaching the sensor reaching pH the salinity sensor reaching Meanwhile, the temperature sensor measurement error rate is only the pH sensor is only and the salinity sensor is only Suhu merupakan salah satu faktor teknis yang harus diperhatikan dalam kualitas air untuk pembudidayaan ataupun pemeliharaan ikan nila Yanuar, 2018. Peningkatan dan penurunan suhu air kolam budidaya yang tidak sesuai dengan kondisi ikan akan menyebabkan ikan mengalami kesulitan melakukan proses mobilisasi energi dan mengakibatkan kematian dalam waktu singkat Pramana, 2018. ...Abstrak Prototype Sistem Kontrol dan Monitoring Suhu Serta Ketinggian Air pada Kolam Budidaya Ikan Menggunakan Logika Fuzzy. Kualitas air yang kurang baik mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat, dalam usaha budidaya ikan nila ketersediaan air dan kualitas air merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam usaha budidaya ikan. Untuk kualitas air pada pembudidayaan ikan nila khususnya pada besaran fisik air, suhu air yang optimal sebagai penentu keberhasilan bagi budidaya ikan nila adalah 25-30°C. Pentingnya pengontrolan dan pemantauan kualitas air pada keberhasilan budidaya ikan, maka perlu dirancang suatu sistem pengontrolan suhu dan ketinggian air yang bisa dimonitoring dari jarak jauh dengan menggunakan metode logika fuzzy dan menggunakan Internet of Things IoT sebagai monitoring, dalam kasus ini perancangan dalam skala aquarium 30x30x30 cm. Sistem kontrol dan monitoring dalam penelitian ini berhasil dilakukan. Untuk pengontrolan ketinggian air, debit air yang masuk setiap menitnya adalah 3 liter. Untuk mengontrol suhu air dengan kondisi air panas dan dingin, waktu yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1°C adalah 38,9 menit dan waktu yang diperlukan untuk menurunkan suhu sebesar 1°C adalah 20,4 menit dengan ketinggian air rata-rata 15 cm atau setara dengan 13,5 liter. Kemudian alat ini berhasil dimonitoring dengan menggunakan Internet of Things IoT dengan koneksi internet dari jarak jauh. Kata kunci Logika Fuzzy, Internet of Things, Sistem Kontrol, Monitoring. Abstract Prototype System of Control and Monitoring of Temperature And Water Level in Fish Farming Pond Using Fuzzy Logic. Poor water quality results in slow fish growth. In tilapia aquaculture, water availability and water quality are among the factors that determine the success of fish farming. For water quality in tilapia cultivation, especially in the physical quantity of water, the optimal water temperature as a determinant of success for tilapia aquaculture is 25-30 °C. The importance of controlling and monitoring water quality in the success of fish farming, it is necessary to design a temperature and water level control system that can be monitored remotely using fuzzy logic methods and using the Internet of Things IoT as monitoring, in this case the design on an aquarium scale 30x30x30 cm. The control and monitoring system in this study was successfully carried out. To control the water level, the water flow that enters every minute is 3 liters. To control water temperature with hot and cold water conditions, the time needed to raise the temperature by 1°C is 38,9 minutes and the time needed to reduce the temperature by 1°C is 20,4 minuteswith an average water level of 15 cm or the equivalent of liters. Then this tool is successfully monitored using the Internet of Things IoT with an internet connection remotely. Keywords Fuzzy Logic, Internet of Things, Control System, dengan segala kondisi perekonomian yang dinamis menuntut masyarakatnya untuk kreatif dalam berusaha memutar roda perekonomian. Demikian juga dengan para petani dengan lahan yang luasnya terbatas mereka berusaha memanfaatkan lahan tersebut menjadi lahan pertanian maupun lahan perikanan. Dengan kondisi maka terjadilah kelompok-kelompok usaha petanian dan perikanan, terutama usaha perikanan sedikit sekali dari kelompok-kelompok tersebut mengetahui parameter untuk membudidayakan ikan, Sebagian dari kelompok tidak sedikit yang gagal dalam berusaha dalam melakukan ternak ikan terutama ternak ikan dengan menggunakan media terpal sebagai kolamnya. beberapa hasil yang didapat dari peternakan ika hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan antara lain jumlah ikan yang dipanen lebih sedikit dari jumlah yang ditanam, atau kondisi bobot ikan yang kecil tidak sesuai dengan yang diharapkan. Parameter untuk mendapatkan ikan yang Panjang dengan bobot lebih besar dipengaruhi oleh kondisi suhu air, oksigen terlarut, pH dan amoniak. Sedangkan untuk melakukan pengawasan terhadap kondisi tersebut sangat kurang dilakukan karena terkendala oleh kegiatan lain yang dilakuka oleh para petani tambak ikan. Maka bertolak dari permasalahan maka dibangunlah model monitoring suhu dan pH air kolam dengan memanfaatkan teknologi Rizal NurikaPermasalahan kelistrikan yang sering terjadi pada motor induksi ialah tidak seimbangnya tegangan phasa yang menyebabkan kinerja motor induksi yang semakin berkurang. Ini ditandai dengan adanya kenaikan temperature yang menyebabkan umur motor induksi tersebut berkurang. Oleh karena itu penulis mengangkat topik ini sebagai tugas akhir untuk mengetahui pengaruh tegangan tidak seimbang terhadap temperature motor induksi lima phasa, analisis ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk isolasi dan proteksi pada motor induksi itu sendiri. Motor induksi lima phasa pada keadaan tegangan tidak seimbang terjadi kenaikan temperatur yang lebih tinggi dari keadaan motor induksi lima phasa di beri tegangan seimbang, yaitu 0C/m untuk tegangan seimbang, 0C/m untuk tegangan tidak seimbang 1% dan 0C/m untuk tegangan tidak seimbang 3% berdasarkan pengukuran thermometer infrared. Sedangkan pengukuran menggunakan pengukuran resistansi yaitu 0C/m untuk tegangan seimbang, 0C/m untuk tegangan tidak seimbang 1% dan 0C/m untuk tegangan tidak seimbang 3%. Sharanbasappa SaliC S ParvathiThis paper proposes an efficient approach to monitor the illness of the patient during the check up condition. Now a days medical equipment's help the patient monitoring; also avoid lot of risk by Doctor"s in ICU. These medical sensors are tattered on the wrist and finger to monitor the patient"s condition. These medical sensors will sense the condition of patient"s body and collect the data from patient body and send a message via Global System Mobile device to concern person or doctors. These data is communicated via ZeeBee wireless device. The sensors used are ECG ad8232 sensor and blood pressure sensor. Signals are obtained and are displayed using Arduino Uno board. Body blood pressure is displayed on serial plot and ECG signal is monitored on PC through MATLAB, if the irregularities in the measured variables are noticed, a message alert will be sent to the medical staff. Ahmad SabiqPrabowo Nugroho BudisejatiWater is a very important natural resource for human life and other living things. Water pollution, especially in river water, should be controlled because of the rapid development. One technology to monitor multiple physical quantities scattered in a region is the Wireless Sensor Network WSN. WSN technology has the ability to transmit data from sensor readings and forward data received from other nodes. In this study, prototype monitoring system of pH level, temperature, and color based on WSN that can be monitored through the developed web. The sensors at each node are connected to Arduino Uno as a processing unit, data read from the sensor is sent to the sync node via XBee wireless device. In the sink, the PC also serves as a database server and a web server is used. Test results with two different dispersion indicate that sensor readings can be read by all nodes and received by the sync node and can be displayed on web pages that have been built. Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Pencemaran air khususnya air sungai perlu dikendalikan seiring makin cepatnya pembangunan. Salah satu teknologi untuk melakukan pemantauan besaran fisik dalam wilayah yang tersebar adalah Wireless Sensor Network WSN, yang memiliki kemampuan untuk mengirimkan data hasil pembacaan sensor serta meneruskan data yang diterima dari node lain. Pada penelitian ini dikembangkan purwarupa sistem pemantauan kadar pH, suhu dan warna berbasis WSN yang dapat dipantau melalui web. Sensor pada setiap node dihubungkan ke Arduino Uno sebagai unit pemroses, data yang dibaca dari sensor dikirimkan ke node sink melalui perangkat XBee nirkabel. Pada sink digunakan PC yang berfungsi juga sebagai database server dan web server. Hasil dari pengujian dengan dua penyebaran yang berbeda didapatkan hasil bahwa pembacaan sensor dapat dibaca oleh seluruh node dan diterima oleh sink serta dapat ditampilkan melalui laman web yang telah RidhoDan R PramanaN. Ridho., dan R. Pramana, -Konsep Sistem Penyelamatan di Laut dengan Pemanfaatan VTS dan Mikrokontroller‖, Jurnal Sustainable, Volume 4 ISSN 2087-5347, Mei S Maradong, "Potensi Besar Perikanan Tangkap Indonesia‖, Deputi Bidang Kemaritiman, Sekretariat Kabinet, P SimanjuntakR PramanaDan D Simanjuntak., dan D. Nusyirwan, -Pengontrol Suhu Air Pada Kolam Pendederan Dan Pembenihan Ikan Nila Berbasis Arduino‖, Jurnal Sustainable, Volume 4 Mei 2013, ISSN 2087-5347S MahfudzP M RahardjoS. Mahfudz, dan Rahardjo, -Pengukur Suhu dan pH Tambak Air Terintegrasi dengan Data Logger‖, Jurnal EECCIS, Vol. II hal 22-25, YuwonoL HakimI ArdiDan T UmarT. Yuwono, L. Hakim, I. Ardi, dan T. Umar, -The Application of Internet of Things System for Water Quality Monitoring‖, Internetworking Indonesia Journal, Vol. 8, monitoring dan pengaturan keasaman larutan dan suhu air kolam ikan pada pembenihan ikan lele‖ Jurnal Sistem InformasiG Imaduddin DanA SaprizalG. Imaduddin dan A. Saprizal, -otomatisasi monitoring dan pengaturan keasaman larutan dan suhu air kolam ikan pada pembenihan ikan lele‖ Jurnal Sistem Informasi, Teknologi Jurnal Sustainable Jurnal Hasil Penelitian dan Industri Terapan Vol. 07, No. 01, hal. 13-23, Mei 2018 ISSN 2615-6334 Online ISSN 2087-5347 Print
ABSTRAK Protein sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena protein adalah salah satu Nutrien. Salah satu sumber protein berasal dari daging contohnya Ikan. Ikan merupakan salah satu bahan pangan. ikan juga memiliki kandungan gizi yang baik, contohnya seprti lemak, vitamin, mineral dan juga pastinya protein. Ikan terbagi atas 3 tempat seperti ikan air tawar, ikan air payau, dan juga ikan air asin laut. Kandungan gizi pada ikan air tawar sangat baik dan hamir sama dengan ikan air laut sehingga dianjurkan untuk di konsumsi dalam jumlah yang cukup. Kata kunci Ikan PENDAHULUAN Perairan adalah suatu ekosistem yang sangat penting karena memiliki peran dan manfaat bagi kehidupan manusia. Di dalam perairan juga memiliki kehidupan yang beragam. Seperti hewan mikroskopik dari ukuran makro dapat dilihat langsung oleh mata tanpa bantuan alat. Salah satu orgaisme yang terdapat di perairan adalah plankton. Ekosistem di perairan laut juga sangat mendukung kegiatan budidaya dimana ekosistem yang baik akan memberikan kesempatan hidup yang baik bagi biota budidaya seperti ekosistem hutan bakau Amin, Irawan, and Zulfikar 2015, dimana terdapat juga bakau jenis Nipah yang air niranya dapat dimanfaatkan sebagai bahan peng hasil bioethanol sebagai bahan bakar alternative Venrico, Irawan, and Muzahar 2014 dan Saputra, Irawan, and Idris 2016, serta bakau jenis Xylocarpus granatum yang memiliki kandungan bioaktif berpotensi sebagai obat-obatan Prabowo, Irawan, and Pratomo 2014. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 1 Budidaya Ikan Air Tawar Desita Noviaini Tarihoran Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji. ABSTRAK Protein sangat penting bagi kehidupan manusia. Karena protein adalah salah satu Nutrien. Salah satu sumber protein berasal dari daging contohnya Ikan. Ikan merupakan salah satu bahan pangan . ikan juga memiliki kandungan gizi yang baik, contohnya seprti lemak, vitamin, mineral dan juga pastinya protein. Ikan terbagi atas 3 tempat seperti ikan air tawar, ikan air payau, dan juga ikan air asin laut. Kandungan gizi pada ikan air tawar sangat baik dan hamir sama dengan ikan air laut sehingga dianjurkan untuk di konsumsi dalam jumlah yang cukup. Kata kunci Ikan PENDAHULUAN Perairan adalah suatu ekosistem yang sangat penting karena memiliki peran dan manfaat bagi kehidupan manusia. Di dalam perairan juga memiliki kehidupan yang beragam. Seperti hewan mikroskopik dari ukuran makro dapat dilihat langsung oleh mata tanpa bantuan alat. Salah satu orgaisme yang terdapat di perairan adalah plankton. Ekosistem di perairan laut juga sangat mendukung kegiatan budidaya dimana ekosistem yang baik akan memberikan kesempatan hidup yang baik bagi biota budidaya seperti ekosistem hutan bakau Amin, Irawan, and Zulfikar 2015, dimana terdapat juga bakau jenis Nipah yang air niranya dapat dimanfaatkan sebagai bahan peng hasil bioethanol sebagai bahan bakar alternative Venrico, Irawan, and Muzahar 2014 dan Saputra, Irawan, and Idris 2016, serta bakau jenis Xylocarpus granatum yang memiliki kandungan bioaktif berpotensi sebagai obat-obatan Prabowo, Irawan, and Pratomo 2014. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 2 Ekosistem terumbu karang juga menjadi tempat hidup biota budidaya seperti bulu babi Miala, Pratomo, and Irawan 2015, dan pada terumbu karang juga terdapat biota yang memakan karang seperti siput drupella Nurhayati, Irawan, and Pratomo 2015 sehingga tutupan terumbu karang perlu di jaga Rizal, Pratomo, and Irawan 2016. Pada sedimen di perairan terutama pada bagian pesisir terdapat hewan mioinfauna Akbar, Muzahar, and Irawan 2015, Mandela, Karlina, and Irawan 2016 , Sabrianto, Irawan, and Idris 2018 dan hewan anemon Irawan 2013. METODE Penulisan naskah ilmiah ini mengunakan metode penelusuran literatur-literatur yang terkait dengan potensi kegiatan budidaya perikanan di Pulau serta yang mendukungnya. HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi Budidaya dengan Tujuan Komersil Budidaya dengan tujuan komersil umunya dilakukan pada biota yang memiliki nilai ekonomis tinggi atau pun yang berpotensi berilai ekonomis tinggi, seperti yang umum dapat ditemukan di perairan yaitu jenis makrozoobenthos Iskandar, Irawan, and Yandri 2012. Makrozoobenthos seperti molluska diantaranya siput laut dan tiram Irawan and Yandri 2014,Utama, Yandri, and Irawan 2014, Yunus, Irawan, and Idris 2015, Ferdiansyah, Irawan, and Pratomo 2015 Dan Herry, Pratomo, and Irawan 2015, lalu jenis hewan kepiting Rusmadi, Irawan, and Yandri 2014, Irawan and Yandri 2015 dan kristoval, Karlina, and Irawan 2017, serta jenis hewan teripang dan bulu babi Irawan 2014b , Juniannto, Irawan, and Yandri 2014, Suyanti, Irawan, and Yandri 2012 dan Mansur, Irawan, and Zulfikar 2016. Gastropoda merupakan jenis siput laut yang juga umum ditemui di pesisir Nurjannah, Muzahar, and Irawan 2013, Wahab, Yandri, and Irawan 2014, Zulheri, Irawan, and Muzahar 2014, Yahya, Muzahar, and Irawan 2015, Sesarrio, Irawan, and Idris 2015,Alman, Irawan, and Pratomo 2015, Putra, Irawan, and Zulfikar 2015 dan Yanto, Pratomo, and Irawan 2016. Siput gonggong merupakan salah satu jenis hewan yang memiliki nilai ekinomis tetapi belum di budidayakan, dimana terdapat 4 spesies siput gongong Irawan 2015b dan Kurniawan, Irawan, and Lestari 2016. Ada jenis lain yang Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 3 belum memiliki potensi budidaya tetapi sangat penting untuk di teliti seperti bintang laut tetapi Vangistuti, Irawan, and Yandri 2012. Untuk jenis ikan ada ikan badut Farianti, Irawan, and Pratomo 2015, beberapa jenis ikan karang Putra et al. 2018 dan Kuda laut juga memiliki nilai eknonomis yang tinggi tetapi kuda laut ini dilindungi karena penangkapan berlebihan yang membuat kuda laut mulai langka Rabiansyah, Pratomo, and Irawan 2015. Dalam budidaya manipulasi pada biota perikana juga di lakukan agar dapat di produksi secara optimal seperti menggunakan rangsangan hormon untuk mempercepat pertumbuhan Anriyono, Irawan, and Putra 2018. Pada ikan bawal bintang upaya menghasilkan produksi yang baik dilakukan dengan melihat pengaruh suhu pada larva Ariska, Irawan, and Yulianto 2018 dan mencari efisiensi pakan Zulpikar, Irawan, and Putra 2018. Ikan kakap putih juga di cari tahu pengaruh suhu pada yata tetasnya Hasibuan, Irawan, and Yulianto 2018 serta pada ikan kerapu cnantang ada upaya meningkatkan pertumbuhan dengan hormon Irawa, Irawan, and Putra 2018. Potensi Budidaya dengan Tujuan Konservasi Budidaya untuk koservasi seperti pada karang dapat menggunakan metode trransplantasi seperti yang telah pernah dilakukan pada jenis Acropora Formosa Jipriandi, Pratomo, and Irawan 2013 dan Iswandi, Pratomo, and Irawan 2015 serta Acropora humilis Hairunizar, Irawan, and Pratomo 2015. Budidaya untuk koservasi seperti pada lamun dapat menggunakan metode trransplantasi lamun, seperti yang telah pernah dilakukan pada jenis Enhalus acoroides Harnianti, Karlina, and Irawan 2017, jenis Syringodium isoetifolium Permatasari, Karlina, and Irawan 2017, serta jenis Thalassia hemprichii Seprianti, Karlina, and Irawan 2017 dan Halim, Karlina, and Irawan 2016. Jenis biota lainnya terutama benthos juga dapat dijadikan objek wisata sehingga dalam program konservasi juga memberikan nilai tambah dengan dimana bentuk wisatanya adalah ekowisata bahari dengan minat khusus ilmiah Irawan 2015a, Irawan and Yandri 2018, serta menonjolkan keanekaragaman hayati setempat Irawan and Raza’i 2018. Lamun juga memiliki kandungan bioaktif yang kedepannya dapat berpotensi sebagai bahan obat Fajarullah, Irawan, and Pratomo 2014. Penyu merupakan hewan yang dilindungi dan telah dapat di budidayakan walaupun masih tahap relokasi sarang Mardiana, Pratomo, and Irawan 2013 dan Muslim, Irawan, and Pratomo 2015. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 4 Lahan bekas penabangan bauksit yang membentuk genangan air yang luas pada dasarnya berpotensi di jadikan lahan untuk budidaya ikan, tetapi karena kadar logam berat yang terlarut di airnya masih cukup tinggi Risandi et al. 2018, maka tidak bisa langsung dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya ikan, harus ada proses bioremediasi untuk mengurangi dan menghilangkan kandungan logam berat tersebut sesuai standar agar aman untuk dijadikan lahan budidaya ikan. Potensi Penerapan Penyimpanan Pelasma Nutfah Selain memperbanyak jenis maka ada juga cara menyimpan materi genetic berupa sperma biota dalam kondisi yang super dingin agar tahan lama yang dikenal dengan kryopreservasi atau cryopreservation Irawan, Vuthiphandchai, and Nimrat 2010, dimana beberapa hal yang penting untuk di perhatikan adalah pada pH Irawan 2014a dan cairan elektrolit atau pun non elektrolit Irawan 2012. Potensi Sumber Pakan Alami Salah satu organisme pakan alami yang ditemukan di perairan lokal dan mudah di budiayakan sebagai pakan alami untuk larva adalah Apocyclop sp Jayardi, Irawan, and Julianto 2017. Budidaya pakan alami yang besumber dari perairan lokal ternyata dapat dilakukan dengan metode yang sederhana menggunakan bahan dan alat yang dapat ditemukan dikehidupan sehari-hari sehingga akan mudah diterapkan oleh masyarakat Irawan et al. 2017. Potensi Penggunaan Teknologi GIS Dan 3D Dalam Mendukung Budidaya Perikanan Hewan benthos dapat dibudidayakan dengan wadah budidaya berupa pen culture yaitu wadah yang berbentuk kurungan Irawan 2017. Menentukan kesesuain lokasi budidaya dapat menggunakan aplikasi GIS Hambali, Jaya, and Irawan 2012,Marizal, Jaya, and Irawan 2012, Romi, Jaya, and Irawan 2013 dan Rofizar et al. 2017. Monitoring kegiatan budidaya baik objek budidaya dalap di lakukan dengan kamera bahawah air Pramana and Irawan 2016 dan untuk posisi di laut apat dimonnitoring dengan GPS seperti yang di terapkan pada kapal Pramana and Irawan 2014. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 5 DAFTAR PUSTAKA format American Sociological Association REFERENCE Akbar, Ari, Muzahar, and Henky Irawan. 2015. “KEANEKARAGAMAN MEIOFAUNA INTERSTISIAL DI PERAIRAN PULAU PUCUNG DESA MALANGRAPAT, KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Alman, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “STUDI SEBARAN GASTROPODA DI ZONA LITORAL DAERAH PULAU PUCUNG.” Repository UMRAH. Amin, Dwi Nur, Henky Irawan, and Andi Zulfikar. 2015. “HUBUNGAN JENIS SUBSTRAT DENGAN KERAPATAN VEGETASI Rhizophora Sp. DI HUTAN MANGROVE SUNGAI NYIRIH KECAMATAN TANJUNGPINANG KOTA KOTA TANJUNGPINANG Dwi.” Repository UMRAH. Anriyono, Henky Irawan, and Wiwin Kusuma Atmaja Putra. 2018. “Pertumbuhan Benih Ikan Kakap Putih Lates Calcarifer Dengan Pemberian Dosis Pakan Yang Berbeda.” Repository UMRAH. Ariska, Risma, Henky Irawan, and Tri Yulianto. 2018. “Pengaruh Perbedaan Suhu Terhadap Laju Penyerapan Kuning Telur Larva Ikan Bawal Bintang Trachinotus Blochii.” Intek Akuakultur 2213–24. Fajarullah, Aulia, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2014. “Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder Lamun Thalassodendron Ciliatum Pada Pelarut Berbeda.” Repository UMRAH. Farianti, Lilis, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “Pola Hubungan Antara Jenis Anemon Dengan Ikan Badut Amphiprioninae Di Perairan Daerah Pulau Pucung Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Ferdiansyah, Andri, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “Pola Sebaran Bivalvia Di Zona Litoral Kampung Gisi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Hairunizar, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “KELANGSUNGAN HIDUP DAN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 6 LAJU PERTUMBUHAN KARANG Acropora Humilis HASIL TANSPLANTASI PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Halim, Muhammad, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2016. “LAJU PERTUMBUHAN LAMUN Thallasia Hemprichi DENGAN TEKNIK TRANSPLANTASI TERFs DAN PLUG PADA JUMLAH TEGAKAN YANG BERBEDA DALAM RIMPANG.” Repository UMRAH. Hambali, Muhammad, Yales Veva Jaya, and Henky Irawan. 2012. “Aplikasi SIG Untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Rumput Laut Eucheuma Cottonii Dengan Metode Lepas Dasar Di Pulau Mantang, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan.” Repository UMRAH. Harnianti, Netty, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “Laju Pertumbuhan Jenis Lamun Enhalus Acoroides Dengan Teknik Transplantasi Polybag Dan Sprig Anchor Pada Jumlah Tunas Yang Berbeda Dalam Rimpang Di Perairan Bintan.” Intek Akuakultur 1115–26. Hasibuan, Rusna Benedikta, Henky Irawan, and Tri Yulianto. 2018. “Pengaruh Suhu Terhadap Daya Tetas Telur Ikan Kakap Putih Lates Calcarifer.” Intek Akuakultur 2249–57. Herry, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “KEANEKARAGAMAN BIVALVIA PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN PULAU PENGUJAN.” Repository UMRAH. Irawa, Dedi, Henky Irawan, and Wiwin Kusuma Atmaja Putra. 2018. “Pengaruh Pemberian Hormon Tiroksin Pada Pakan Pellet Megami Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Cantang Epinephelus Fuscoguttatus- Lanceolatus.” Intek Akuakultur 2233–48. Irawan, Henky. 2013. “BIOLOGI ANEMON DI PERAIRAN LITORAL DAERAH BATU HITAM RANAI KEBUPATEN NATUNA.” Dinamika Maritim 311–10. Irawan, Henky. 2015a. “Developing Scientific Interest to Marine Biodiversity as Part of Coastal Tourism and Conservation.” Pp. 1–5 in 1st International Conference On Maritime Development. Tanjungpinang, Indonesia UMRAH Press. Irawan, Henky. 2017. “Penerapan Teknologi Pen Culture Pada Budidaya Perikanan Perairan Dalam Dan Dangkal Di Perairan Laut Kepulauan Natuna.” Intek Akuakultur 1243–54. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 7 Irawan, Henky. 2012. “PENGARUH LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA TINGKAT OSMOLALITAS YANG BERBEDA TERHADAP MOTILITAS SEL SPERMA IKAN MAS CYPRINUS CARPIO.” Dinamika Maritim 211–7. Irawan, Henky. 2014a. “PENGARUH PH PADA EKSTENDER TERHADAP DAYA SIMPAN DAN MOTILITAS SEL SPERMA IKAN MAS Cyprinus Carpio.” Dinamika Maritim 3230–39. Irawan, Henky. 2014b. “STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN FILUM Echinodermata DI PERAIRAN LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 429–23. Irawan, Henky. 2015b. “STUDI IDENTIFIKASI SIPUT GONGGONG DI ZONA LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 5138–45. Irawan, Henky and Tengku Said Raza’i. 2018. “Pengembangan Ekowisata Bahari Berbasis Keankaragaman Hayati Pada Kelompok Sadar Wisata Pokdarwis Pengudang Bintan Mangrove Di Desa Pengudang Kabupaten Bintan.” Pengkemas Maritim 111–9. Irawan, Henky, Yulianto Tri, Aidil Fadli Ilhamdy, and Jayardi Andre. 2017. “Developing Simple Protocol on Natural Feed Culture for Rearing Seahorse Juvenile.” Intek Akuakultur 127–15. Irawan, Henky, Verapong Vuthiphandchai, and Subuntith Nimrat. 2010. “The Effect of Extenders, Cryoprotectants and Cryopreservation Methods on Common Carp Cyprinus Carpio Sperm.” Animal Reproduction Science 1223236–43. Irawan, Henky and Falmi Yandri. 2018. “Pengembangan Minat Wisata Ilmiah Di Desa Malang Rapat Dengan Objek Keanekaragaman Hewan Laut Yang Terdapat Di Pesisir.” Pengkemas Maritim 1137–45. Irawan, Henky and Falmi Yandri. 2015. “STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN FILUM Crustacea DI ZONA LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 5237–38. Irawan, Henky and Falmi Yandri. 2014. “STUDI BIOLOGI DAN EKOLOGI HEWAN FILUM Mollusca DI ZONA LITORAL PESISIR TIMUR PULAU BINTAN.” Dinamika Maritim 4110–26. Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 8 Iskandar, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2012. “KELIMPAHAN MAKROZOOBHENTOS DITINJAU DARI AKTIVITAS ANTROPHOGENIK DI PERAIRAN SUNGAI JANG.” Repository UMRAH. Iswandi, Joni, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “LAJU PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP KARANG Acropora Formosa HASIL TRANSPLANSTASI PADA KEDALAMAN BERBEDA.” Repository UMRAH. Jayardi, Andre, Henky Irawan, and Tri Julianto. 2017. “Pengaruh Pemberian FitoplanktonTetraselmis Chuii, Tetraselmis Suecica Dan Nanochloropsis Oculata Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Kopepoda Apocyclops Sp.” Intek Akuakultur 1223–42. Jipriandi, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2013. “PERTUMBUHAN KARANG Acropora Formosa DENGAN TEKNIK TRANSPLANTASI PADA UKURAN FRAGMEN YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Juniannto, Dwi, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2014. “STUDI EKOLOGI TERIPANG Holothuroidea DI PERAIRAN DESA PENGUDANG KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. kristoval, Tuah, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “STUDI EKOLOGI KEPITING BAKAU DAN KEPITING RANJUNGAN DI PERAIRAN BATU LICIN KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Kurniawan, T. Decky, Henky Irawan, and Febrianti Lestari. 2016. “STRUKTUR KOMUNITAS SIPUT LAUT GONGGONG DI PERAIRAN PULAU TERKULAI KELURAHAN SENGGARANG KECAMATAN TANJUNGPINANG KOTA, KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU.” Repository UMRAH. Mandela, Nelson, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2016. “SEBARAN MEIOFAUNA SECARA VERTIKAL DARI PANTAI KE ARAH LAUT PADA ZONA LITORAL DI PERAIRAN DAERAH PULAU PUCUNG.” Repository UMRAH. Mansur, Henky Irawan, and Andi Zulfikar. 2016. “STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG HOLOTHUROIDEA DI PERAIRAN PULAU LAUT.” Repository UMRAH. Mardiana, Erpa, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2013. “TINGKAT KEBERHASILAN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 9 PENETASAN TELUR PENYU HIJAU Chelonia Mydas PULAU WIE TAMBELAN DI LAGOI.” Repository UMRAH. Marizal, Dendi, Yales Veva Jaya, and Henky Irawan. 2012. “Aplikasi SIG Untuk Kesesuaian Kawasan Budidaya Teripang Holothuria Scabra Dengan Metode Penculture Di Pulau Mantang, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan.” Repository UMRAH. Miala, Iskandar, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “Hubungan Antara Bulu Babi, Makroalgae Dan Karang Di Perairan Daerah Pulau Pucung.” Repository UMRAH. Muslim, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “TINGKAT KEBERHASILAN PENETASAN TELUR PENYU SISIK Eretmochelys Imbricata PULAU DURAI KEPULAUAN ANAMBAS DI LAGOI.” Repository UMRAH. Nurhayati, Siti, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2015. “Hubungan Kelimpahan Drupella Sp. Terhadap Kondisi Tutupan Terumbu Karang Di Perairan Pulau Pucung Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang.” Repository UMRAH. Nurjannah, Muzahar, and Henky Irawan. 2013. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PADANG LAMUN PERAIRAN KELURAHAN SENGGARANG KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU.” Repository UMRAH. Permatasari, Anggun, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “Laju Pertumbuhan Jenis Lamun Syringodium Isoetifolium Dengan Teknik Transplantasi Polybag Dan Sprig Anchor Pada Jumlah Tegakan Yang Berbeda Dalam Rimpang Di Perairan Kampe Desa Malang Rapat.” Intek Akuakultur 111–14. Prabowo, Yudi, Henky Irawan, and Arief Pratomo. 2014. “Ekstraksi Senyawa Metabolit Sekunder Yang Terdapat Pada Daun Mangrove Xylocarpus Granatum Dengan Pelarut Yang Berbeda.” Repository UMRAH. Pramana, Rozeff and Henky Irawan. 2016. “SISTEM KAMERA PENGAMATAN BAWAH LAUT.” Pramana, Rozeff and Henky Irawan. 2014. “Smart Indikator Monitoring Batas Wilayah Laut Secara Otomatis Untuk Nelayan.” Putra, Denny Sanjaya, Henky Irawan, and Andi Zulfikar. 2015. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PERAIRAN LITORAL PULAU PENGUJAN KABUPATEN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 10 BINTAN.” Repository UMRAH. Putra, Risandi Dwirama et al. 2018. “Responses of Herbivorous Fishes on Coral Reef Cover in Outer Island Indonesia Study Case Natuna Island .” SCiFiMaS 47040091–18. Rabiansyah, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2015. “STUDI EKOLOGI KUDA LAUT Hippocampus DI PERAIRAN DESA SEBONG PEREH KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Risandi, Dwirama Putra et al. 2018. “PRELIMINARY STUDY OF HEAVY METAL Zn , Pb , Cr , As , Cu , Cd CONTAMINATIONS ON DIFFERENT SOIL LEVEL FROM POST-MINING.” SCiFiMaS 02008471–18. Rizal, Samsul, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2016. “TINGKAT TUTUPAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU TERKULAI.” Repository UMRAH. Rofizar, A. et al. 2017. “Aplikasi SIG Untuk Pemetaan Kesesuaian Kawasan Budididaya Ikan Kerapu Menggunakan Keramba Di Perairan Laut Desa Genting Pulur Kabupaten Kepulauan Anambas.” Intek Akuakultur 1137–50. Romi, Muhammad, Yales Veva Jaya, and Henky Irawan. 2013. “PEMETAAN SEBARAN BIOTA LAUT ECHINODERMATA DI PERAIRAN TELUK DALAM.” Repository UMRAH. Rusmadi, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2014. “Studi Biologi Kepiting Di Perairan Teluk Dalam Desa Malangrapat Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Sabrianto, EKo Widi, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2018. “Hubungan Kedalaman Sedimen Terhadap Kelimpahan Meiofauna Di Pesisir Desa Teluk Bakau.” Repository UMRAH. Saputra, Riki, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2016. “PEMANFAATAN NIRA NIPAH Nypa Frutican MENJADI BIOETAHNOL MENGGUNAKAN RAGI Saccharomyce Scereviseae DENGAN LAMA WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Seprianti, Rani, Ita Karlina, and Henky Irawan. 2017. “Laju Pertumbuhan Jenis Lamun Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 11 Thalassia Hemprichii Dengan Teknik Transplantasi Sprig Anchor Dan Polybag Pada Jumlah Tegakan Yang Berbeda Dalam Rimpang Di Perairan Kabupaten Bintan.” Intek Akuakultur 1156–70. Sesarrio, Galih Kusmiharto, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2015. “STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KAWAL.” Repository UMRAH. Suyanti, Maria, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2012. “Studi Biologi Bulu Babi Echinoidea Diperairan Teluk Dalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Utama, Ikhlas, Falmi Yandri, and Henky Irawan. 2014. “Struktur Komunitas Bivalvia Di Pulau Penyengat Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Vangistuti, Dwi, Henky Irawan, and Falmi Yandri. 2012. “Studi Biologi Bintang Laut Asteroidea Diperairan Teluk Dalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau.” Repository UMRAH. Venrico, Henky Irawan, and Muzahar. 2014. “PEMANFAATAN NIRA NIPAH Nypah Frutycans MENJADI BIOETANOL DENGAN METODE FERMENTASI MENGGUNAKAN KONSENTRASI RAGI Saccharomyces Cereviseae YANG BERBEDA.” Repository UMRAH. Wahab, Kasmin, Falmi Yandri, and Henky Irawan. 2014. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PADANG LAMUN PULAU PENYENGAT.” Repository UMRAH. Yahya, Muzahar, and Henky Irawan. 2015. “STRUKTUR KOMUNITAS GASTROPODA DI PERAIRAN KAMPUNG BARU LAGOI KECAMATAN TELUK SEBONG KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Yanto, Rudi, Arief Pratomo, and Henky Irawan. 2016. “KEANEKARAGAMAN GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE PANTAI MASIRAN KABUPATEN BINTAN.” Repository UMRAH. Yunus, Ali, Henky Irawan, and Fadhliyah Idris. 2015. “STRUKTUR KOMUNITAS BIVALVIA DI PERAIRAN MUARA SUNGAI KAWAL.” Repository UMRAH. Zulheri, Dendi, Henky Irawan, and Muzahar. 2014. “KEANEKARAGAMAN Tugas latihan unggah jurnal ke Repository Online, Mata Kuliah Metodologi Penelitian BDP FIKP UMRAH 2018 12 GASTROPODA PADA EKOSISTEM MANGROVE DAN LAMUN PULAU DOMPAK KOTA TANJUNGPINANG.” Repository UMRAH. Zulpikar, Henky Irawan, and Wiwin Kusuma Atmaja Putra. 2018. “Tingkat Efisiensi Pakan Dan Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Bintang Dengan Pemberian Dosis Recombinant Growth Hormone RGH Yang Berbeda.” Intek Akuakultur 2258–69. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rGH dan dosis rGH yangterbaik terhadap efesiensi pakan dan pertumbuhan benih ikan bawal ini dilakukan pada bulan Mei 2017 selama 35 hari di Balai Benih IkanDesa Pengujan, Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Metode yang digunakan ialaheksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap RAL dengan 3 perlakuan dan 3ulangan. Menggunakan analisis data dengan One-Way ANOVA menunjukkanbahwa hormon rGH memberi pengaruhnya terhadap benih ikan bawal bintangdengan dosis 6 mg/kg pakan dimana efesiensi pakan 72,06 % pertumbuhan bobottubuh akhir 12,47 g dan pertumbuhan bobot mutlak 9,78 DediKerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus merupakan salah satu jenis ikan laut yang bernilai ekonomis serta dapat dikembangkan menjadi komoditas budidaya yang menjanjikan. Permasalahan budidaya E. E. fuscoguttatus-lanceolatus yakni pertumbuhan ikan yang masih tergolong lamban sehingga mendorong peneliti untuk melakukan kajian terkait dengan pengaruh pemberian Tiroksin pada pakan pellet. Hasil yang diperoleh Tidak ada pengaruh yang signifikan perlakuan hormon tiroksin yang diberikan terhadap pertumbuhan panjang, berat, serta bobot harian ikan kerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus. Akan tetapi berdasarkan uji statistik data penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pertumbuhan panjang, berat, serta bobot harian pada masing-masing perlakuan hormon. Tingkat keberhasilan hidup ikan kerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus tergolong tinggi, serta laju mortalitasnya tergolong rendah. Dosis perlakuan paling tinggi pada laju pertumbuhan panjang ikan dan penambahan bobot serta pertumbuhan harian ikan kerapu cantang E. fuscoguttatus-lanceolatus yakni pada perlakuan 0,6 mg/kg-pakanRusmadi Henky IrawanFalmi YandriPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui morfologi, jenis–jenis Kepiting, Anatomi organ– organ dalam serta isi lambung kepiting. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret 2013-Februari 2014 di Peariran Teluk Dalam. Metode yang digunakan adalah metode survey dan wawancara. Sampel yang di dapat langsung di analisis di Laboratorium, dengan mengamati berat tubuh, warna, bentuk tubuh, panjang dan lebar karapas kepiting. Serta mengamati pengamatan Anatomi dengan cara membelah kepiting secara horizontal. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh 4 species kepiting yang terdiri dari kepiting mata merah necora puber, kepiting batu thalamita sima, kepiting rajungan portunus pelagicus, dan Kepiting tompel carpilius convexus. Ke empat kepiting tersebut dimanfaatkan untuk dikonsumsi dan dijual. Berdasarkan hasil pengamatan isi lambung diketahui bahwa jenis makanan kepiting yang ditemukan adalah alga dan ikan. Henky IrawanKawasan pesisir telah menjadi tempat wisata di Desa Malang Rapat. Daya Tarik utama wisata di pesisir adalah pada pantntainya seperti aktifitas berenang dan mengendarai wahana oahraga air. Kawasan pesisisr juga meruakan habitat bagi mahkluk hidup, dimana keanekaragaman hayati ini dapat dijadikan daya Tarik bagi wisatawan tetapi dalam lingkup minat khusus. Keanekaragaman hayati sebagai daya Tarik dapat menjadi bentuk minat khusu karena adanya fenomena dimana wisatawan tertarik dan penasaran pada keunikan dan keindahan bentuk mahkluk hidup itu, oleh karena itu pada wisatawan juga ingin mengetahui lebih lagi mengenaiinformasi ilmiah dari mahkluk itu, dimana fenomena ini menjadi dasar dalam mengembangkan minat khusus yaitu minat ilmiah pada keanekaragaman hayati laut dalam wisata pesisir yang sejalan dengan upaya pelestarian. Pengemangan minat ilmiah pada keanekaragaman hayati laut di Kawasan pesisir di lakukan dengan membuat pster berisikan informasi mengenai mahkluk-mahkluk yang terdapat di Kawasan tersebut. Informasi mengenai mahkluk-mahkluk hidup tersebut berupa gambar mahkluknya, nama ilmiah, dan petunjuk penangannya, sehingga wisatawan dapat melakukan aktifitas penjelajahan mencari mecocokkan mahkluk yang di temukan dengan poster, dengan mengetahui nama ilmiah maka wisatawan dapat mencari informasinya lebihbanya melalui internet. Upaya pelestarian dilakukan melalu informasi pada poster agar melepaskan kembali dan tidak menyakiti mahkluk yang di temukan. Pengembangan mitat ilmiah pada keanekaragaman hayati laut sebagai bagian dari wisata pesisir dan pelestarian di Kawasan pesisir Desa Malang Rapat yang meiliki keanekaragaman 15 Echinodermata, 73 Mollusca, dan 21 Crustacea menunjukkan minat ilmiah ini memiliki respon yang positif dari wisatawan Henky Irawankeanekaragaman biota laut yang hidup di perairan pesisir pantai daerah Dipesisir Pulau Bintan telah pernah diteliti oleh peneliti dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan FIKP, Universitas Maritim Raja Ali Haji UMRAH yaitu Irawan 2012., Irawan dan Yandri 2013., Irawan dan Yandri 2014., dimana biota tersebut juga menjadi bagaian dari pelajaran di tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Keberadaan biota laut yang hidup di perairan pesisir pantai tersebut berpotensi menjadi minat baru bagi wisatawan untuk berkunjung. Kelompok Wisata Pengudang Bintan Mangrove melakukan kegiatan wisatanya di kawasan Eksositem Hutan Bakau, Padang Lamun dan Terumbu Karang sebagai objek wisatanya tetapi memiliki kendala mengenai informasi terkait keanekaragaman yang terdapat di ketiga ekosiste tersebut yang juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melakukan pengembangan pengembangan ekowisata bahari berbasis keankaragaman hayati pada Kelompok Sadar Wisata pokdarwis Pengudang Bintan Mangrove di Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Sejauh ini telah banyak di temukan biota keanekaragaman hayati di pesisir desa pengudang saat surut jauh, sehingga memungkinkan untuk pada wisatawan untuk berjalan menelusuri jalur yang ditetapkan untuk mengamati biota-biota yang ada di Kawasan tersebut
Kisaran Suhu Optimal Ikan, Nilai Kecerahan Kelangsungan Hidup Ikan, Oksigen Terlarut Dalam Air Dissolved Oxygen = Do, Karbondioksida C02 Dalam Air, Ph Perairan, Nitrit Nitrat Nitrogen Perairan, Kadar Amonia Nh3 Suatu Perairan Tercemar, Amonia Nh3 Di Perairan, Orthofosfat Perairan, Pengaruh Cahaya Pada Suhu Air, Faktor Yang Mempengaruhi Suhu Perairan, Kecerahan Perairan, Oksigen Terlarut Do Pagi Dan Sore, Karbondioksida Co2 Merupakan, Kadar Karbondioksida Co2 Perairan, Kisaran Ph Di Air, Pengertian Ph Adalah, Peningkatan Nitrat No3 Di Perairan, Kadar Nitrat No3 Perairan, Kadar Ammonia Nh3 Untuk Kehidupan Ikan, Kandungan Ammonia Nh3 Yang Bisa Mematikan Ikan Nila, Menurunkan Kadar Ammonium, Kandungan Fosfat Di Perairan Alami, Rasio Konversi Pakan Atau Feed Conversion Ratio Fcr, Rasio Koversi Pakan Fcr Adalah, Survival Rate Sr Merupakan, Pengertian Kelangsungan Hidup Sr, Pertumbuhan Ikan Gr Growth Rate, Perlakuan Pakan Yang Memberikan Laju Pertumbuhan Mutlak, Produksi Ikan Nila Secara Monokultur, Lama Pemeliharaan Pembesaran Ikan Nila Antara Umur 3 – 6 Bulan KISARAN SUHU OPTIMAL IKAN DI PERAIRAN TROPIS Kisaran suhu optimal bagi kehidupan ikan di perairan tropis adalah antara 280 C - 320 C. Pada kisaran tersebut konsumsi oksigen mencapai 2,2 mg/g berat tubuh/jam. Dibawah suhu 250 C, konsumsi oksigen mencapai 1,2 mg/g berat tubuh/jam. Pada suhu 12 - 180 C mulai berbahaya bagi ikan, sedangkan di bawah 120 C ikan tropis mati kedinginan. Secara teoritis, ikan tropis masih hidup normal pada suhu 30 - 350 C apabila konsentrasi oksigen terlarut cukup tinggi Kordi dan Tancung, 2005 dalamKamsuri, 2013. Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme organisme, karena itu penyebaran organisme baik dilautan maupun di perairan tawar dibatas oleh suhu perairan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kehidupan biota umum, laju pertumbuhan meningkat sejalan dengan kenaikan suhu, dapat menekan kehidupan hewan budidaya bahkan menyebabkan kematian bila peningkatan suhu sampai ekstrim drastis Kordidan Andi, 2009 NILAI KECERAHAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN Menurut Asmawai 1993 dalam Suyantri 2011, nilai kecerahan perairan yang baik untuk kelangsungan organisme yang hidup di dalamnya adalah lebih besar dari 45 cm. Bila kecerahan lebih kecil dari 45 cm, maka pandangan ikan akan terganggu. Pendapat Cholik 1986 dalam Rukmini 2011 bahwa nilai kecerahan yang baik dan layak untuk kelangsungan hidup ikan dan organisme lainnya adalah lebih dari 45 cm. Adapun menurut Chairuddin 1989 dalam Rukmini 2011 nilai kecerahan perairan rawa pada umumnya > 30 cm karena warna air coklat hitam. OKSIGEN TERLARUT DALAM AIR DISSOLVED OXYGEN = DO Oksigen terlarut Dissolved Oxygen = DO dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil foto sintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut Salmin, 2008. Oksigen adalah salah satu unsur kimia yang sangat penting sebagai penunjang utama kehidupan berbagai organisme. Oksigen dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk proses respirasi dan menguraikan zat organik menjadi zat anorganik oleh mikroorganisme. Oksigen terlarut dalam air berasal dari difusi udara dan hasil fotosintesis organisme berklorofil yang hidup dalam suatu perairan dan dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi zat hara yang masuk kedalam tubuhnya Nybakken, 1988 dalam Simanjuntak, 2007. KARBONDIOKSIDA C02 DALAM AIR Karbondioksida merupakan produk dari respirasi yang dilakukan oleh tanaman maupun hewan. Ketersediaan karbondioksida adalah sumber utama untuk fotosintesis, dan pada banyak cara menunjukkan hubungan keterbalikan dengan oksigen. Meskipun suhu merupakan faktor utama dalam regulasi konsentrasi oksigen dan karbondioksida, tetapi hal ini juga tergantung pada fotosintesis tanaman, respirasi dari semua organisme, aerasi air, keberadaan gas – gas lainnya dan oksidasi kimia yang mungkin terjadi Goldman dan Horne, 1983 dalam Apridayanti, 2008. Menurut Saeni 1989 dalam Kasry dan El Fajri, 2013, gas karbondioksida yang terdapat dalam air dihasilkan dari penguraian bahan – bahan organik oleh bakteri. Bahkan ganggang mempergunakan karbondioksida dalam fotosintesis dan menghasilkannya melalui proses metabolisme dalam keadaan tanpa cahaya. PH PERAIRAN Tingkat keasaman pH perairan merupakan parameter kualitas air yang penting dalam ekosistem perairan tambak. Perubahan pH ditentukan oleh aktivitas fotosintesis dan respirasi dalam ekosistem. Fotosintesis memerlukan karbon di oksida, yang oleh komponen autotrof akan dirubah menjadi monosakarida. Penurunan karbon dioksida dalam ekosistem akan meningkatkan pH perairan. Sebaliknya, proses respirasi oleh semua komponen ekosostem akan meningkatkan jumlah karbon dioksida, sehingga pH perairan menurun Wetzel, 1983 dalam Izzati, 2008. Hasil pengukuran pH air menunjukkan kisaran pH – dengan nilai rerata Hal ini menunjukkan bahwa nilai pH relatif mendekati netral. Nilai pH tanah menunjukkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan air yaitu berkisar – dengan nilai rerata dan cenderung asam. Kecenderungan nilai pH tanah lebih rendah dari pada pH air ini mungkin disebabkan karena adanya akumulasi zat organik berupa akar-akar kayu dan dedaunan di dasar perairan dan yang sedang mengalami pembusukan. Proses ini akan menghasilkan CO2 yang berpengaruh pada nilai pH dan menurunkan kandungan oksigen terlarut Zonneveld et al., 1993 dalam Muchlisin,2009. NITRIT NITRAT NITROGEN PERAIRAN Nitrit NO2 biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit lebih sedikit dari pada nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan merupakan bentuk peralihan Intermediate antara amonia dan nitrat Nitrifikasi. NitrifikasiReduksi nitrat Denitrifikasi oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob, yang merupakan proses yang biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilkan gas amonia dan gas-gas lain, misalnya N2O, NO2, NO dan dan senyawanya tersebar secara luas dalam biosfer. Lapisan atmosfer bumi mengandung sekitar 78% gas nitrogen. Bebatuan juga mengandung nitrogen. Pada tumbuhan, hewan senyawa nitrogen ditemuka n sebagai penyusun protein dan klorofil. Di perairan, nitrogen berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas amonia NH3, ammonium NH4, nitrit NO2, nitrat NO3 dan molekul gas N2, sedikit nitrogen organik berupa protein, asam amino dan urea.Effendi,2003 dalam Ida, 2009 KADAR AMONIA NH3 SUATU PERAIRAN TERCEMAR Kadar Amonia NH3 suatu perairan yang tercemar memiliki kisaran nilai yang berbedabeda. Terdapat pada zona A2 dan terendah terdapat pada zona A1. Kadar NH3 di zona A3 yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 2,16 mg/L. Pada zona A1 dengan kisaran rata-rata antara 0,2-0,3 mg/L. Padahal, untuk perikanan maksimal kadar amonia adalah 0,016 mg/l. Dengan NH3 maksimal yang diperbolehkan untuk pemeliharaan udang yaitu _ 0,1 ppm Mintardjo et al, 1984 dalam hendrawati et al., 2008 AMONIA NH3 DI PERAIRAN Jika pH kolam tinggi, daya racun ammonia meningkat sebab sebagian besar berada dalam NH3. Sedangkan ammonia dalam bentuk molekul dapat menembus bagian membrane sel lebih cepat dari ion NH4. Presentase NH3 dari ammonia total dipengaruhi oleh salinitas, konsentrasi oksigen, suhu dan pH air. Semakin suhu pH air semakin tinggi penetrasi konsentrasi NH3, dalam artian peluang biota budidaya beracun NH3 lebih besar daripada suhu dan juga pH yang tinggi Kordi,2010. Menurut Spencer 2006, bahwa kadar ammonia dipicu oleh tinggi rendahnya suhu pada perairan. Fluktuasi tersebut akan menyebabkan perbedaan tingkat respirasi bakteri yang akan mengakibatkan perombakan protein dalam perairan. Oksidasi ammonia juga berjalan dengan cepat sehingga substansi itu menjadi NO2 dan NO3 pada air mengalir dengan bantuan pengikat nitrogen. ORTHOFOSFAT PERAIRAN Menurut Astuti 2015, Fosfat merupakan hara penting untuk tumbuhan air dan alga, serta merupakan salah satu factor pembatas untuk pertumbuhan alga. Konsentrasi ortofosfat dalam perairan mengalami fluktuasi naik turun selama aerasi. Aerasi selama beberapa minggu di lapisan hipolimnion dapat menyebabkan penurunan orthofosfat pada lapisan hipolimnion. Selama aerasi, konsentrasi fosfat di permukaan perairan menurun sementara di dasar perairan meningkat yang diduga di dasar perairan mendapat tambahan fosfat dari pelepasan fosfat dari dasar perairan. Konsentrasi orthofosfat yang dapat menyebabkan eutrofikasi adalah – mg/L. Setiap senyawa fosfat terdapat dalam bentuk terlarut, tersuspensi atau terikat dalam bentuk terlarut. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Di daerah pertanian ortofosfat berasal dari bahan pupuk yang masuk ke dalam sungai melalui drainase mengalirkan dan aliran air hujan. Polifosfat dapat memasuki sungai melalui air buangan penduduk dan industri yang menggunakan bahan deterjen yang mengandung fosfat seperti industri pencucian, industri logam dan sebagainya. Fosfat organik terdapat dalam air buangan penduduk tinja dan sisa makanan. Fosfat organik dapat pula terjadi dari ortofosfat yang terlarut melalui proses biologis karena baik bakteri maupun tanaman menyerap fosfat bagi pertumbuhan Rumondang, 2009 dalam Yogiarti et al ., 2014 PENGARUH CAHAYA PADA SUHU AIR Menurut Closset et al.2006 dalam Retnaningdyah et al.2011, cahaya juga berfungsi dalam memanasi air sehingga terjadi perubahan suhu pada perairan. Pengaruh cahaya pada suhu yaitu semakin lama dan besar intensitas cahaya, maka suhu air akan semakin meningkat. Perubahan suhu mempengaruhi tingkat kesesuaian perairan sebagai habitat, karena pada organisme memiliki kisaran minimum dan maximum suhu untuk kehidupannya. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU PERAIRAN Menurut Yumameet et al.2013, terdapat factor-faktor yang mempengaruhi suhu perairan. Faktor-faktor tersebut antara lain letak ketinggian dari permukaan laut, letak tempat terhadap garis edar matahari, musim, cuaca, waktu pengukuran, kedalaman air dan kegiatan manusia di sekitar perairan, misalnya industry dan pemukiman. Proses pencernaan yang dilakukan oleh ikan, akan berjalan sangat lambat pada suhu yang rendah, tetapi lebih cepat pada perairan yang suhunya lebih tinggi. KECERAHAN PERAIRAN Menurut Effendi 2003 dalam Pujiastuti et al. 2013, kecerahan merupakan transparansi perairan yang ditentukan secara visual dengan menggunakan secchi disk. Kecerahan perairan sangat dipengaruhi oleh keberadaan padatan tersuspensi, zat-zat terlarut, partikel-partikel dan warna air. Pengaruh kandungan lumpur yang dibawa oleh aliran sungai/kolam dapat mengakibatkan tingkat kecerahan rendah sehingga dapat menurunkan produktivitas. Menurut Sari dan Usman 2012, kecerahan perairan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus periaran air pada kedalaman tertentu. Pada perairan alami kecerahan sangat penting karena erat kaitannya dengan aktifitas fotosintesa. Ala yang digunakan biasanya secchi disk. OKSIGEN TERLARUT DO PAGI DAN SORE MenurutHuboyodanZaman 2007, Sebaran temperatur sangat berkaitan dengan sebaran oksigen terlarut, semakin tinggi temperatur semakin rendah oksigen terlarutnya. Pola penaikan oksigen terlarut DO pada pagi hari sampai sore hari sebanding dengan pola penurunan temperatur pada pagi hari sampai sore dariSelatan ke Utara. Persebaran temperatur diatas temperatur normal ini diperkirakan akan menimbulkandampak seperti mempengaruhi metabolisme kehidupan akuatik sensitif terhadap racun, migrasibiota serta menurunkan kadar oksigenterlarut. KARBONDIOKSIDA CO2 MERUPAKAN Karbondioksida merupakan senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon, berbentuk gas pada keadaan suhu dan tekanan standar dan berada di atmosfer bumi, karbondioksida adalah gas yang tidak berwarna dan berbau. Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumuh-tumbuhan, fungi dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbondioksida merupakan komponen pentig dalam kultivasi Borowitzka, 1988 dalam Zumaritha, 2011. KADAR KARBONDIOKSIDA CO2 PERAIRAN Menurut Effendi 2003 dalam Adawiyah 2011, bahwa kadar karbondioksida di perairan dapat mengalami penurunan bahkan hilang akibat proses fotosintesis, evaporasi, dan agitasi perairan. Perairan yang diperuntukan bagi kepentingan perikanan sebaiknya mengandung kadar karbondioksida bebas < 5 mg/liter. Kadar karbondioksida bebas sebesar 10 mg/liter masih dapat di tolerir oleh organisme akuatik, asal disertai dengan kadar oksigen yang cukup. Sebagian besar organisme akuatik masih dapat bertahan hidup hingga kadar karbondioksida mencapai 60 mg/liter. KISARAN PH DI AIR Keasaman air di ukur dengan ph, yang mempunyai kisaran nilai antara 1-14. Semakin asam keadaan air, nilai ph semakin kecil. Sebaliknya, semakin basa kondisi air, nilai ph semakin netral ditunjukkan dengan nilai ph 7. Kondisi ph air yang sesuai bagi ikan tergantung pada jenis dan daerah asal ikan tersebut. Kebanyakan ikan hias hidup pada ph netral. Namun, ikan siklid dari daerah Afrika lebih menyukai air yang bersifat basa. Sementara, ikan siklid Amerika lebih menyukai kondisi asam. Ikan-ikan yang berasal dari Indonesia sebagian besar hidup pada kondisi ph netral 7 Kuncoro, 2008. PENGERTIAN PH ADALAH ph adalah ukuran keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara khusus, ph adalah ukuran + ion hidronium H3O. hal ini didasarkan pada skala logaritmik dari 0 sampai 14. Air murni memiliki ph jika ph kurang dari 7, air tersebut bersifat asam. Jika ph lebih besar dari 7, air bersifat basa/alkalis Herwibowo et al., 2014. PENINGKATAN NITRAT NO3 DI PERAIRAN Hal ini sesuai dengan pendapat Hutagalung dan Rozak 1997 yang menyatakan bahwa peningkatan kadar nitrat di perairan disebabkan oleh masuknya limbah domestik atau pertanian pemupukan yang umumnya banyak mengandung nitrat. Oleh karena itu, diperlukan peran pemerintah dalam hal ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya penggunaan pupuk dan dampak yang dapat timbul jika pemberian pupuk tersebut berlebihan hutagalung dan rozak, 1997 dalam hendrawati et al., 2008. KADAR NITRAT NO3 PERAIRAN Nitrat NO3 adalah bentuk utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat merupakan salah satu sumber utama nitrogen di perairan. Kadar nitrat pada perairan alami tidak pernah lebih dari 0,1 mg/liter. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter menggambarkan terjadinya pencemaran antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan Notodarmojo, 2005 dalam agus et al., 2013. KADAR AMMONIA NH3 UNTUK KEHIDUPAN IKAN Menurut Daelami2012, bahwa sifat-sifat fisika dan kimia air sangat penting diperhatikan. Hal tersebut bertujuan agar kondisi air sesuai dengan kehidupan ikan. Salah satu sifat kimia yang diperhatikan adalah ammoniaNH3 harus kurang dari 0,5 mg/L. KANDUNGAN AMMONIA NH3 YANG BISA MEMATIKAN IKAN NILA Amonia merupakan salah satu senyawa beracun didalam air yang berbahaya bagi kehidupan ikan nila . gas yang berbau sangat menusuk ini dapat berasal dari proses metabolisme ikan dan proses pembusukan bahan organic yang dilakukan oleh bakteri. Batas konsentrasi kandungan ammonia yang bisa mematikan ikan nila adalah <0,1 mg/L Khairuman dan Amri, 2007 dalam Susanto et al., 2010. MENURUNKAN KADAR AMMONIUM Penurunan kadar orthofosfat juga didukung oleh diversitas tanaman yang terdapat di zona riparian sehingga kualitas air irigasi meningkat. Penanaman vegetasi riparian sepanjang 125 m selama 50 hari belum secara signifikan menurunkan kadar ammonium, namun penanaman sepanjang 275 m telah secara signifikan mampu menurunkan kadar ammonium. Kadar ammonium setelah penanaman vegetasi riparian ini berada dalam kategori kelas tiga berdasarkan PP 82 tahun 2001 tentang kajian kriteria mutu air. Penurunan kadar ammonium juga dipengaruhi oleh vegetasi yang berperan sebagai tempat terakumulasinya ammonium Hamdani et al,2013. KANDUNGAN FOSFAT DI PERAIRAN ALAMI Kandungan fosfat di perairan alami umumnya tidak lebih dari 0,1 ppm. Apabila kandungan fosfat cukup tinggi diperairan akan menimbulkan perairan tersebut subur, sehingga akibat penyuburan terjadi blooming. Sehingga perairan tersebut menjadi perairan yang anaerob. Hal ini dapat menyebabkan kematian massal bagi organisme perairan ikan diikuti terbentuknya senyawa beracun [H2S dan NH3 dan sebagainya Wahono, 1996 dalam Robert 2002. RASIO KONVERSI PAKAN ATAU FEED CONVERSION RATIO FCR Menurut Setiaji 2007 dalam Mulyadi 2010, Efisiensi penggunaan pakan dapat diukur melalui rasio konversi pakan atau feed conversion ratio FCR, yaitu antara berat pakan yang digunakan dengan jumlah berat ikan yang dihasilkan. FCR pakan untuk ikan dan udang berkisar antara 2-2,5 atau kurang dari itu, dengan kata lain 2-2,5 kg pakan yang di berikan menghasilkan 1 kg daging ikan. Makin kecil FCR nya, berarti semakin efisien penggunaan pakannya. Nila FCR dapat di hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut FCR= berat pakan yang diberikan/berat ikan yang dihasilakan RASIO KOVERSI PAKAN FCR ADALAH Rasio koversi pakan FCR adalah indeks dari pemanfaatan total pakan untuk pertumbuhan atau jumlah gram pakan yang diperlukan ikan untuk menghasilakan 1gr berat basah ikan. Nilai konversi pakan dapat diperoleh dengan membandingkan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan petambahan berat ikan uji dan berat ikan uji yang mati selama penelitian berlangsung. Semakin rendah nilai koversi pakan, maka efisiensi pemanfaatan pakannya semakin membaik stickney, 1979 dalam rachmawatu dan istuyanto,2014. SURVIVAL RATE SR MERUPAKAN Menurut zonneveld 1991, Survival Rate SR, merupakan indeks kelangsungan hudup suatu jenis ikan dalam suatu proses budidaya dari awal ikan ditebar hingga ikan di panen. Nilai SR dihitung dalam bentuk angka presentasi mulai dari 0%-100%.Rumus SR jumlah ikan yang di panen/jumlah ikan yang di tebar x 100%.kelulushidupan ikan diuji untuk membandingkan jumlah ikan yang hidup pada akhir penelitian dengan jumlah awal penelitian. PENGERTIAN KELANGSUNGAN HIDUP SR Menurut Effendie, 1979, Kelangsungan hidup SR adalah perbandingan jumlah ikan yang hidup dengan ikan pada awal pemeliharaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung kelangsungan hidup SR adalah sebagai berikut SR = No/ Nt x 100% Keterangan SR = Survival rate / kelangsungan hidup % Nt = Jumlah benih di akhir pemeliharaan ekor N0 = Jumlah benih di awal peme SR = No/ Nt x 100% PERTUMBUHAN IKAN GR GROWTH RATE Menurut yulaipi dan aunurohi 2013 Pertumbuhan ikan yang diukur adalah GR Growth Rate dan pertambahan panjang harian ikan. GRGrowth Rate dan pertambahan panjang harian mengalami kenaikan pada 0%LC5096jam kontrol karena pada kontrol memiliki respon yang baik terhadap makanan sehingga laju pertumbuhannya naik, sedangkan pada konsentrasi 2,5%; 5%, dan 10%LC5096jam mengalami penurunan. PERLAKUAN PAKAN YANG MEMBERIKAN LAJU PERTUMBUHAN MUTLAK Menurut Hany 2011, perlakuan yang memberikan laju pertumbuhan mutlak tertinggi dicapai pada pakan dengan tingkat substitusi 15% sebesar 0,81. Kemudian pakan dengan tingkat substitusi 0% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,57. Selanjutnya pakan dengan tingkat substitusi 30% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,55. Pakan dengan tingkat substitusi 45% memiliki rata-rata pertumbuhan mutlak sebesar 0,44. Maka, syarat utama yang harus diperhatikan dalam pembuatan pakan ikan antara lain kandungan nutrisi suatu bahan pakan harus cukup sesuai dengan kebutuhan ikan, disukai oleh ikan, mudah dicerna dan jika dilihat dari nilai ekonominya pakan yang dihasilkan dari pemanfaatan tepung Azolla mempunyai harga yang relatif lebih murah jika dibanding dengan penggunaan tepung kedelai sehingga dengan pemanfaatan tepung Azolla dapat menekan biaya produksi pakan. PRODUKSI IKAN NILA SECARA MONOKULTUR Budidaya ikan nila secara monokultur di kolam rata-rata produksinya adalah kg/ha/panen, dikeramba jaring apung 1000 kg/unit/panen dan ditambak sebanyak Budidaya ikan nila ditambak, pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dikolam atau di jaring apung. Nila ukuran 5-8 cm yang dibudidayakan di tambak selama 2,5 bulan dapat mencapai 200 gr. Sedangkan dikolam untuk mencapai ukuran yang sama diperlukan waktu 4 bulan Warintek,2010. LAMA PEMELIHARAAN PEMBESARAN IKAN NILA ANTARA UMUR 3 – 6 BULAN Lama pemeliharaan pembesaran ikan nila antara umur 3 – 6 bulan, tergantung pada tujuan produksi akhir, tempat, sistem dan metode pemeliharaan. Hasil penelitian dalam budidaya ikan nila menunjukkan fakta sebagai berikut 1 Produksi akhir ikan nila yang dipelihara sistem ekstensif dengan padat penebaran 0,5 ekor/m², bobot awal 10 g/ekor selama 3 bulan masa pemeliharaan mencapai 25 g/m² dengan bobot 50 g/ekor, sedang produksi akhir ikan nila yang dipelihara dengan sistem intensif dengan metode campur kelamin, bobot awal 15 g/ekor dan padat penebaran 30 ekor/m², setelah 4 bulan mencapai bobot 90 g/ekor Masarrang,2009. EDITOR Gery Purnomo Aji Sutrisno FPIK Universitas Brawijaya Angkatan 2015 DAFTAR PUSTAKA Agus I. Kamsuri, N. P. L. Pangemanan, Reiny A. Tumbol. 2013. Kelayakan Lokasi Budidaya Ikan Di Danau Tondano Ditinjau Dari Parameter Fisika Kimia Air. Budidaya Perairan. 1 3. 31 – 42. Apridayanti, Eka. 2008. Evaluasi Pengelolaan Lingkungan Perairan Waduk Lahor Kabupaten Malang Jawa Timur Tesis. Semarang Universitas Diponegoro. Astuti,LP. 2015. Intervensi Internal Terhadap Biodegradasi Bahan Organik Limbah Karamba Jaring Apung Di Waduk Ir. H. Djuanda Dalam Upaya Memperbaiki Kualitas Perairan. Disertasi Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Daelami, CO2 dan Ammonia Perairan. 31710. Effendie, 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Hamdani dan Catur R, 2013. Peningkatan Kualitas Air Irigasi Akibat Penanaman Vegetasi Riparian dari Hidromakrofita Lokal selama 50 Hari. Laboratorium Ekologi dan Biodiversitas Hewan. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya. Hany, Optimalisai Substitusi Tepung Azolla Terfermentasi Pada Pakan Ikan Untuk Meningkatkan Produktivitas Ikan Nila Gift. Jurusan Perikanan Universitas Muhammadiyah Tehnik Industri. 122 177-181. Hedrawati., heru, Nurbani. 2008. Analisis Kadar Phosfat Dan N-Nitrogen Amonia, Nitrat, Nitrit Pada Tambak Air Payau Akibat Rembesan Lumpur Lapindo. Badan riset kelutan dan perikanan. Jakarta. Hendrawati. Prihadi, Tri Heru. Rohma. Nurbani, Nuni. 2008. Analisis Kadar Phosfat dan N-Nitrogen Amonia, Nitrat, Nitrit pada Tambak Air Payau akibat Rembesan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Jurnal kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Herwibowo, kunto., Budiana. 2014. Hiodroponik Sayuran Jakarta. Adawiyah, Robiatul. 2011. Diversitas Fitoplankton Di Danau Tasikardi Terkait Dengan Kandungan Karbondioksida Dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Huboyo, H S Dan B. Zaman. 2007. Analisis Sebaran Temperatur Dan Salinitas Air Limbahpltu-Pltgu Berdasarkan Sistem Pemetaaan Spasial Studi Kasus Pltu-Pltgu Tambak Lorok Semarang. Jurnal Presipitasi Vol. 3 September 2007, Issn 1907-187x. Undip. Semarang. Ida, Yustina. 2009. Penentuan Kadar Nitrit Padabeberapa Air Sungai Di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri Visible. Skripsi Program Diploma 3 Kimia Analis. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Sumatera Utara Medan. Izzati, Munifatul. 2008. Perubahan Konsentrasi Oksigen Terlarut dan Ph Perairan Tambak setelah Penambahan Rumput Laut Sargassum Plagyophyllumdan Ekstraknya. Jurnal Perubahan Konsentrasi Oksigen Terlarut. 60 – 69. Jurusan Biologi, FMIPA UNDIP. Kamsuri, Agus I,. Pengemanan ., Tumbol A,Reiny. 2013. Kelayakan Lokasi Budidaya Ikan Di Danau Tondano Ditinjau Dari Parameter Fisika Kimia 1 No. 3 31 – 42. Kasri,Adnan dan El Fajri, Perairan Muara Sungai Siak Ditinjau Dari Sifat Fisik-Kimia Dan Makrozoobenthis. Berkala Perikanan 41 hal 37-52. Kordi, K Ghufrondan Andi Baso Air dalam Jakarta. Kordi, Transformasi Industri Akuakultur Pantai Timur ke Arah Kecepatan Teknikal. Proshiding Perkem VII. Jilid 1 260-268. Fakultas Penguruan dan Ekonomi Universiti Malaysia Terengganu. Kuncoro, Eko AQUASCAPE. Pesona Taman Akuarium Air Masarrang, e. 2009. analisis usaha ikan nila oreochromis niloticus di kolam melalui pola agribisnis di distrik muara tami kota jayapura. program pascasarjana universitas hasanuddin makassar. makassar. Muchlisin, 2009. Studi Pendahuluan Kualitas Air Untuk Pengembangan Budidaya Perikanan di Kecamatan Sampoinit Aceh Jaya Pasca Tsunami. Mulyadi, Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Buatan Terhadap Kelulushidupan dan Pertumbuhan Benih Ikan Selais Kryptopterus lais. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau Pekanbaru. N. Zonneveld, 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 318 hal.. j PT. Gramedia Utama Pustaka. Pujiastuti, P., B. Ismail; dan Pranoto. 2013. Kualitas dan beban pencemaran perairan waduk Gajah Mungkur. FMIPA. Universitas Sebelas Maret. Rachmawati,Diana. Istiyanto Samidjan. 2014. Penambahan Fitase Dalam Pakan Buatan Sebagai Upaya Peningkatan Kecernaan, Laju Pertumbuhan Spesifik Dan Kelulushidupan Benih Ikan Nila Oreochromis niloticus. Jurnal Saintek Perikanan. ISSN Retnaningdyah, C., N. Marwati., A. Soegiantodan B. Irawan. 2011. Media Pertumbuhan IntensitasCahayadan Lama Penyinaran yang Efektif Untuk Microcystis, Hasil Isolasi dan Waduk Sutami di Laboratorium. JEP. 13 2 123-130 Robert J. Rompas, Parameter Fisika-Kimia Pada Budidaya Karamba Di Sungai Tondano, Kelurahan Ternate Manado. Rukmini. 2011. Karakteristik Ekologis Habitat Larva Ikan Betok Anabas Testudineus Blochdi Perairan Rawa Monoton Danau Bangkau Kalimantan Selatan. Fakultas Perikanan, Unlam Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Salmin. 2008. Oksigen Terlarut DO dan Kebutuhan Oksigen Biological BOD sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Jurnal Oceano. Vol. 30 3 21-26. Sari, dan Usman. 2012. Studi parameter fisika dan kimia daerah penangkapan ikan perairan selat asam kabupaten kepulauan meranti propinsi Riau. Universitas Riau. Simanjuntak, Marojahan. 2007. Oksigen Terlarut dan Apparent Oxygen Utilization di Perairan Teluk Klabat, Pulau Bangka. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 12 2 59-66. Spencer, C. P. 2006. The Micronotnent Element Inchemical Oceanograpy New York Rilley and Knowledge Akademis Press London. Susanto, Hervy. F. dan Yulisman. 2010. Pengaruh lama waktu pingsan saat pengangkutan dengan system kering terhadap kelulusan hidup benih ikan nila Oreochromis niloticus.Jurnal Akuakultur Rawa Suyantri, Eni. 2011. Sintasan Survival Rate Ikan Mujair Oreochromis Mossambicus Secara In-Situ di Kali Mas Surabaya. Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Ikan Nila Oreochromis niloticus.Jurnal Budidaya Perikanan Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jakarta. Yogiarti, Ni Luh Putu Rista., Didik Setiawan., Ida Ayu Manik Parthasutema. 2014. Analisis Kadar Fosfat Air Sungai Di Desa Beng, Gianyar Dengan Metode Spektrofotometri UV-VIS. STIKes Wira Medika PPNI. Bali Yulaipi,s dan Bioakumulasi logam berat timbalpb dan Hubungan nya dengan Laju Pertumbuhan ikan mujair. jurnal sains dan seni pimits. 222337-3520. Yumame, R. Y., R. Rompas dan Pangemanan. 2013. Kelayakan Kualitas Air Kolam di Lokasi Pariwisata Embung Klamalu Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. Budidaya Perairan. 1 3 56-62 Zumaritha, F. 2011. “Pemanfaatan Karbondioksida CO2 Untuk Kultivasi Mikroalga Nannochloropsis sp. Sebagai Bahan Baku Biofuel. Skripsi FPIK, Ilmu dan Teknologi Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Selamat Datang di Web Rumah Budidaya, tempat beragam macam budidaya yang akan disajikan dalam web ini secara rinci dan detail. Dibawah ini saya akan membahas materi tentang Pengertian, Fungsi dan Jenis Budidaya Ikan Konsumsi, berikut penjelasannya Pengertian dan faedah budidaya ikan konsumsi ialah pengetahuan yang memang seharusnya diketahui oleh tidak sedikit orang. Mengapa? Karena ada tidak sedikit sekali diantara anda yang memang mengkonsumsi ikan di masing-masing harinya, bukan? Karena sangatlah urgen untuk memahami akan definisi dan faedah budidaya ikan konsumsi supaya bisa meneruskan nantinya pertumbuhan budidaya. Seperti teknik budidaya bawang putih di dataran rendah, anda memerlukan pelbagai teknik budidaya yang benar supaya menghasilkan panen ikan komsumsi yang berlimpah. Budidaya ikan konsumsi ini ialah sebuah pekerjaan yang dilakukan supaya bisa memberikan format hasil dan nantinya berfungsi untuk suatu sistem yang bakal menghasilkan dalam situasi yang diciptakan oleh sistem dan pertolongan manusia. Budidaya ikan konsumsi ini dapat dilakukan di dalam empang pemancingan maupun di dalam lahan beda nya. Sedangkan ikan konsumsi sendiri ditafsirkan sebagai ikan yang sering dipakai sebagai bahan lauk pauk dan tidak jarang menjadi pilihan guna dikonsumsi. Sedangkan jenis dari ikan konsumsi ini dapat dibagi lagi menjadi sejumlah bagian, yaitu ikan yang berasal dari wilayah perairan di darat maupun ikan yang terdapat di laut. Jadi pembudidayaan ini dapat dilakukan dengan pembelian bibit maupun penangkapan langsung. Jenis-Jenis Ikan Konsumsi Jika kita membicarakan tentang apa saja jenis ikan konsumsi yang sering kali menjadi opsi budidaya maka jawabannya akan paling banyak. Tidak jauh bertolak belakang dengan teknik budidaya bayam cabut, maka jenis yang tidak jarang dibudidayakan pun sangatlah banyak. Biasanya jenis ikan konsumsi tersebut ialah yang tidak jarang dibeli dan dikonsumsi oleh masyarakat. Walaupun jenis ikan konsumsi yang tidak jarang dibudidayakn ada tidak sedikit sekali, berikut sejumlah jenis yang umum dibudidayakan yaitu pain, lele, gurami, nila, bawal dan mas. Jika berkeinginan membedakan ikan-ikan itu maka kita dapat melihat langsung morfologi dari ikan tersebut. Karena masing-masing jenis ikan konsumsi memiliki karakteristik yang bertolak belakang yang dapat membedakan mereka dengan jenis ikan lainnya. Manfaat Budidaya Ikan Konsumsi Seperti halnya faedah budidaya tumbuhan hias untuk lingkungan, ada tidak sedikit sekali guna dari budidaya ikan konsumsi yang kali ini akan anda bahas. Berikut pelbagai manfaat yang diperoleh baik untuk peternak maupun semua konsumen. 1. Menjadi Sumber Pendapatan Menjadi seorang petani budidaya ikan konsumsi tentunya ialah pilihan kesempatan usaha yang pun menjanjikan dan bakal memberikan peluang untuk menemukan pendapatan. Karena sama dengan teknik budidaya bayam cabut, mengerjakan budidaya ikan konsumsi akan menyerahkan panen yang dibutuhkan oleh msayarakat. 2. Kebutuhan Gizi Melakukan budidaya ikan konsumsi dalah upaya yang paling berharga supaya bisa memberikan keperluan nilai gizi. Bahkan ini adalah salah satu upaya terbaik supaya bisa memenuhi keperluan protein hewani yang dibutuhkan oleh tidak sedikit orang. 3. Permintaan Yang Tak Berkurang Dengan melakukan budidaya ikan konsumsi berarti anda sudah menolong dalam meluangkan stok atau pasokan ikan untuk masyarakat selai dari mengerjakan penangkapan oleh semua nelayan. Karena tidak selalu dapat melakukan kegiatan melaut lagipula cuaca buruk dan juga tidak sedikit permintaan akan keperluan ikan darat atau ikan air tawar juga. 4. Kemudahan Perawatan Berbeda dengan teknik budidaya ikan hias cupang, maka mengerjakan budidaya ikan konsumsi bakal lebih mudha dan perawatan yang tidak terlampau sulit. Bahkan untuk mengerjakan budidaya ikan konsumsi tidka terlampau membutuhkan tidak sedikit lahan. Bisa dioptimalkan dnegan jenis lahan apapun nantinya. 5. Modal Usaha Minim Manfaat lainnya dari membudidayakan ikan konsumsi ialah kemudahan dalam mengoleksi modal. Dimana modal yang diperlukan tidaklah tidak sedikit bahkan terbilang lumayan sedikit dan minim. Hanya membutuhkan lahan untuk empang pembibitan, perawatan dan nantinya dapat dipanen. 6. Pekerjaan Yang Sederhana Ya, melakukan budidaya ikan konsumsi ini ialah pilihan terbaik andai kita hendak melakukan kegiatan usaha yang menguntungkan, minim modal dan perwatan yang mudah. Karena pada dasarnya mengerjakan budidaya ikan konsumsi ini tidka memerlukan tidak sedikit upaya dan usaha yang berat. Ini adalah jenis kesempatan usaha yang gampang dan bahkan dapat ditekuni oleh siapapun tanpa terdapat batasan umur. Bahkan ini adalah peluang usaha untuk yang masih belum dapat bekerja secara sarat atau menjadikannya usaha sampingan yang bakal menguntungkan. Jadi ini adalah salah satu jenis usaha menengah ke bawah yang bahkan dapat digeluti oleh semua mahasiswa. 7. Peralatan Tidak Sulit Ditemukan Manfaat lain untuk sang peternak atau yang mengerjakan budiaya ikan konsumsi ini adlaha maslaah perlengkapan yang amat gampang ditemukan bahkan tidak susah untuk mencarinya. Anda melulu perlu menyiapkan lahan yang bakal disulap atau dibongkar menajdi pelbagai kolam budiaya yang nantinya bakal menampung bibit pembudidayaan ikan konsumsi tersebut. 8. Mudah Bagi Memasarkannya karena jenis ikan konsumsi ialah ikan yang bakal selalu dipakai untuk makanan keseharian maka ini bakal lebih mudah menggali peluang pemasran dan konsumen daripada ikan hias. Karena jenis ikan hias melulu dipeunjukan untuk kalangan tertentu yang memang menyenangi ikan hias. Sedangkan ikan konsumsi diperlukan tidak sedikit kalangan. Bahkan dengan membawa hasil panen ke pasar terdekat maka kamu sudah dapat mendapatkan konsumen di sana. Jadi bukan lagi perlu sibuk menggali konsumen yang akan melakukan pembelian hasil dari budidaya ikan konsumsi itu nantinya. 9. Harga Jual Yang Menguntungkan harga jual pun adalah salah satu manfaat untuk pembudiaya mengerjakan budidaya ikan konsumsi. Karena tidak bakal ada evolusi maupun penurunan harga yang signifikan. Pasalnya, ikan konsumsi memang dibutuhkan setiap masa-masa oleh masyarakat. Sekian Materi Pada Hari Ini Mengenai Budidaya Perikanan Dengan Materi 9 Manfaat Budidaya Ikan Konsumsi Pengertian, Fungsi dan Jenis Semoga Apa yang Disampaikan Bermanfaat Buat Para Pecinta Kelinci. Terima Kasih …!!! Baca Juga √Makanan Burung Hantu √10 Fakta Iguana Ganti Kulit √Cara Memilih Bibit Kelinci √Jenis Ikan Arwana √Cara Memandikan Kucing Agar Tidak Berontak √Cara Membuat Kucing Makan Makanan Kering
fungsi temperatur dalam budidaya ikan